Friday, March 22, 2024

Damar dan Geng Sanlatnya

Siapa yang masa kecilnya pernah ikut pesantren kilat di sekolah? Sepertinya hampir semua pernah merasakannya masa-masa menyenangkan itu. Rata-rata 3-7 hari kan yah pesantren kilatnya. Bahkan ada beberapa sekolah yang betul-betul mengajak siswanya ke pondok pesantren tertentu untuk merasakan atmosfer Ramadhan yang berbeda. Apa yang kita ingat tentang memori pesantren kilat dulu? Melakukan kegiatan bergembira dengan teman-teman atau malah penuh manyun menjalaninya. Kalau jawabannya adalah diisi dengan kegiatan yang seru dan menyenangkan berarti sama yang dirasakan oleh Damar dan teman-temannya.

Damar dan teman-teman sekolahnya akan menjalani pesantren kilat di sekolah selama 3 hari. Mereka menginap di sekolah selama 3 hari, menjalankan ibadah dan kegiatan sehari-hari bersama. Masing-masing tingkatan kelas bergantian menjalani pesantren kilat di hari yang berbeda. Dan pesantren kilat ini adalah kali pertama bagi Damar yang masih kelas 1 SD. 

Hari-hari sebelum pesantren kilat, Damar merengek ke bapak ibunya. Ia tidak mau menginap di sekolah. 

"Damar ga mau pesantren ibuuuu. Damar mau di rumah ajaaaa," rengek Damar. Ibunya hanya tersenyum melihatnya.

Ibu Damar kemudian mendekatinya, duduk di sampingnya dan memeluk Damar sambil mengusap kepalanya. 

"Damar kan katanya pengen hafal Al Quran nak, bener kan? Anggap aja ini kesempatan Damar untuk menghafal lebih fokus. Lagipula percaya deh sama ibu, nanti Damar di sana ketemu teman-teman pasti seneng," kata ibu menjelaskan. Damar masih merajuk ke ibunya bahkan saat bapaknya datang.

***

Di hari pesantren kilat, bapak dan ibu secara khusus mengantarkan Damar ke sekolah. Perbekalan secukupnya sudah disiapkan ibu sesuai ketentuan dari sekolah. Sejujurnya, Ibu Damar juga khawatir melepas anaknya. Tapi ia tidak menunjukkanya di hadapan anak kesayangannya. 

Dari jauh ibunya melihat Damar yang tadinya berjalan menunduk dan murung berubah ceria saat bertemu teman-temannya. Melihat itu ibu Damar pun tersenyum.

***

Setelah berbuka puasa, ayah dan ibu Damar berusaha menghubungi wali kelas Damar. Setelah bercakap-cakap sebentar, panggilan suara berubah menjadi panggilan video. Nampaklah suasana riuh di kelas. Terlihat Damar yang bercanda dengan teman-temannya sambil berbuka puasa. Tidak ada lagi wajah cemberut yang pagi tadi menghiasi wajahnya. Ibu Damar lega, paling tidak Damar punya pengalaman baru yang menyenangkan dengan teman-temannya di pesantren kilat.




#RWCODOPDay11

#RWCODOP2024

#OneDayOnePost

#RamadanWritingChallenge2024

0 comments:

Post a Comment