Wednesday, May 10, 2023
Thursday, March 23, 2023
Now We are Breaking Up Tawarkan Kisah Cinta Lebih Dewasa dan Akhir Terbuka
Review KDrama - Now We are Breaking Up (NWaBU)
Annyeong Teman Nunna
Hype Eonnie Song Hye Kyo ini ga redup-redup ya. Karena judul drama Korea terbarunya, Nunna jadi ingat kalau udah namatin nonton drama satu ini tapi belum sempet review. So, mari kita bahas drakor Now We are Breaking Up yang tayang di tahun 2021. Kelamaan? Ya udah lah ya, mana tahu kalian belum pernah nonton kan.
Siapa di antara kamu yang kemarin ngikutin drama Korea satu ini? Iyap, Now We are Breaking Up. Sejak awal tahun 2021 berembus kabar Song Hye Kyo akan comeback di judul terbarunya, dua tahun pasca Ecounter, pecinta drakor dibuat penasaran. Bagaimana ceritanya dan dengan siapa ia akan berpasangan.
Bagaimana tidak, sejak Encounter yang tayang berdekatan dengan kasus perceraiannya dengan Song Jong Kii, Park Bo Gum yang saat itu menjadi pasangannya di Encounter ramai dirumorkan sebagai orang ketiga penyebab perceraiannya. Meskipun agak mustahil sih menurut saya, karena Bo Gum dan Jong Kii saat itu masih satu agency.
Okay mari tinggalkan pergosipan dan kembali ke bahas drakor ini. Kehebohan menyambut drakor Now We are Breaking Up ini berlanjut saat mengetahui nama Jang Ki Yong menjadi lead actor mendampingi Song Hye Kyo. Aktor muda berusia 29 tahun yang mengawali karirnya sebagai model. Sebelum membintangi Now We are Breaking Up, Ki Yong baru saja merampungkan judul My Roommate is a Gumiho yang diperankan juga oleh Hyeri. Oh ya, NWaBU ini drama terakhir sebelum Ki Yong masuk wajib militer.
Drama yang Penuh Ekspektasi dan Pembandingan
Jujur sih pasca DOTS, judul drama Korea yang diperankan oleh Song Hye Kyo akan medapatkan perbandingan dari penonton. Entah itu acting dari Hye Kyo ataupun chemistry dia dengan lawan mainnya. Apakah chemistrya sedalam saat dengan Song Jong Kii? Pertanyaan seperti itu pasti muncul.
Di NWaBU juga sama. Kalau saya lebih melihat ke karakter yang diperankan Song Hye Kyo yang relatif monoton. Dari judul sebelumnya, Encounter, dan judul yang sekarang relatif tone emosinya sama. Karakter yang diperankan cenderung memiliki emosi yang datar, tidak leluasa bersuara. Meskipun dari latar yang berbeda. Jika di Encounter Hye Kyo berperan sebagai mantan menantu konglomerat sedangkan di NWaBU adalah desainer fashion ternama tetapi karakter yang dimunculkan cenderung senada.
Di Encounter dan NWaBU, karakter yang dimunculkan sama sama terlihat kuat di luar namun rapuh di dalam. Ia memerankan sosok desainer yang secara karis sudah mapan, bernama Ha Young Eun. Young Eun membangun mimpinya untuk memiliki line fashion bernama SONO dan pada akhirnya ia bekerja di perusahaan fashion terkemuka Korea Selatan. Meskipun ia yang membangun line fashion di perusahaan itu tapi ia masih berjalan seperti boneka karena ia ada di bawah bayang-bayang sahabatnya yang merupakan anak pemilik perusahaan, Hwang Chi Sook, yang diperankan oleh Choi Hee Soo.
Secara alur cerita dan tempo penceritaan hampir sama, agak lambat tapi karena lambat itulah penonton dibawa untuk tenggelam dalam detail-detail yang dihadirkan dalam kedua judul itu. Kalau di Encounter kita diajak untuk menikmati landscape pemandangan di Kuba lengkap dengan budayanya. Sementara di NWaBU kita diajak untuk melihat detail penggambaran tentang dunia fashion dan fotografi. Bagaimana proses sebuah karya fashion dan fotografi itu tercipta beserta filosofi dan kisah di baliknya.
Secara karakter tokoh, keduanya sama sama digambarkan seorang wanita yang sudah mapan secara ekonomi yang menjalin hubungan dengan laki-laki yang usianya lebih muda. Karakter lead actressnya juga cenderung digambarkan sama. Untuk poin ini sudah Nunna jelaskan sebelumnya. Jujur malah yang banyak memberikan warna adalah para pemain pendukung yang lengkap dengan kisah romansanya.
"Kenapa mencari validasi orang lain? Yang kamu butuhkan adalah pengakuan diri sendiri." - Ha Young Eun
"Kenapa mencari validasi orang lain? Yang kamu butuhkan adalah pengakuan diri sendiri." - Ha Young Eun
Semoga sharing ini bermanfaat yah..
Selamat menonton.
Sunday, January 29, 2023
Gadis Kretek : Cinta dan Perempuan dalam Lingkaran Sejarah Industri Kretek
Apakah yang terlintas di benak teman-teman saat mendengar kata kretek? Rokok? Tembakau? Laki-laki? Ada yang mengaitkannya dengan perempuan? Tidak?
Sunday, January 8, 2023
Buku untuk Kaum Overthinking, Itu Kamu?
📚 Book Review 📚
Identitas Buku
Judul : Jangan Cemas: Kurangi, Relakan, Tinggalkan
48 Pelajaran tentang Menghalau Kegelisahan
Penulis : Shunmyo Masuno
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 238 hlm
Tahun Terbit : 2022
Platform Baca : Gramedia Digital
Rate : 5/5 ⭐
Annyeoong...
Siapa yang penganut sekte overthinking to max bahkan untuk hal-hal kecil sini kumpul. Mari kita bergandengan tangan hehehe. Nggak nggak, kali ini Nunna ga mau ajakin kalian overthinking bareng-bareng. Nunna malah mau ngajakin kamu belajar untuk mengurangi overthinking.
Memang bisa?
Bisa ternyata, kalau kita tahu bagaimana mengendalikannya. Paling tidak, insight itu yang Nunna dapatkan saat membaca buku dari Shunmyo Masumi Jangan Cemas; Kurangi, Relakan, Tinggalkan. Sebenarnya judulnya masih panjang sih. Ada tambahannya "dan Cara cara Lainnya untuk Menghalau Kegelisahan". Sebelum panjang lebar Nunna bahas buku ini, kita kenalan dulu yuk sama penulisnya dan latar belakang beliau menulis buku ini.
Iya, Shunmyo Masuno adalah seorang Kepala Pendeta di kuil Buddha Zen di Jepang dan kuil ini berusia 450 tahun. Shunmyo juga penuis buku The Art of Simple yang terjual lris di dunia internasional. Nah karena sudah tahu background penulisnya, yap buku ini sarat akan ajaran-ajaran Zen yang mungkin bisa dipahami dan diterapkan secara universal ya. Bahkan, mungkin bagi pembaca yang bukan penganut Buddha Zen masih bisa relatable dengan isi buku ini.
Buku ini harusnya dibaca oleh siapa sih? Buat Nunna dan kalian yang masih saja mengkhawatirkan sesuatu yang bahkan di luar kendali kita.
Duh apa nanti ada yang baca ya tulisan saya?
Kalau aku pakai baju warna ini terus ke kantor, temen kantor bakal bilang apa ya?
Dia di sana sekarang lagi apa ya? sama siapa? bakal macam-macam ga ya?
Atau banyak segudang pikiran liar yang sering berkelebat di otak. Apalagi di saat jam rawan tuh, overthinking bisa menjadi-jadi. Pernah mengalami kecemasan berlebihan seperti itu seperti Nunna? Kalau iya, Nunna tahu rasanya sangat melelahkan. Hidup di bawah ekspektasi orang lain. Hidup selalu mencemaskan hal ini dan itu setiap saat.
Di buku ini kita diajak untuk "lebih berdamai" dengan diri sendiri. Di buku karya Shunmyo ini banyak sekali frasa dan ujaran yang dinamakan zengo sebagai bagian dari pelatihan. Misalnya, ada zengo "Makan dan minumlah dengan sepenuh hati" yang berarti kita agar kita tidak mengalihkan perhatian dan tetap fokus serta sadar selama makan dan minum. Tidak memikirkan dan membicarakan hal lain selama makan dan memfokuskan perhatian hanya pada menyantap makanan itu. Konsepnya terkesan sederhana tapi praktiknya pasti sulit. Karea kita diajak untuk fokus pada di sini dan sekarang. Dampaknya apa? Untuk beberapa saat kita dapat meletakkan beban pikiran dan menjadi tenang.
Buku ini terdiri dari lima bagian.
Bagian Satu. Kurangi, Relakan, Tinggalkan. Cara Zen untuk menjauhi kegelisahan dan kecemasan
Bagian Dua. Fokuskan perhatian hanya pada hal-hal yang dapat kita capai di sini dan sekarang. Dengan demikian, kita tidak akan memikirkan lagi hal-hal yang tidak perlu
Bagian Tiga. Jauhi persaingan, maka segala sesuatunya akan beres. Setiap orang bebas menjadi diri sendiri, dan saya bebas menjadi diri saya sendiri
Bagian Empat. Kiat sukses untuk memperbaiki hubungan. Cara menjalin hubungan yang baik dan mengakhiri hubungan yang buruk
Bagian Lima. Ubahlah cara kita mencemaskan sesuatu, maka hidup kita akan berubah menjadi lebih baik. Tentang uang, bertambahnya usia, kematian, dan sebagainya
Gimana-gimana setelah baca judul babnya ada gambaran sedikit gak tentang isi bukunya.
Asli sih, pas baca tiap babnya berasa kaya ditampar-tampar, ditoyor, dibilangin depan muka "Noh dengerin makanya!!" hahahaha
Satu hal yang menarik Nunna dapatkan setelah membaca buku ini, kita tuh diajak untuk live present, hidup di masa sekarang sesadar mungkin. Saat bernafas, makan, berpikir, bertindak. Sehingga kita benar benar bisa menghargai keberadaan kita saat ini.
Kaum overthinking satu ini yang suka memikirkan banyak hal, membandingkan diri dengan yang lain, suka memikirkan masa lalu yang tidak bisa diubah, dan masa depan yang belum tahu akan seperti apa. Seperti digiring dan dibisikin di telinga "Lakukan satu satu yang terbaik hari ini. Fokus di saat ini." Karena pada apapun yang kita lakukan hari ini, akan pastinya berdampak di masa depan. Jadi tidak perlu risau memikirkan yang belum tentu terjadi, cukup lakukan yang terbaik saat ini.
Nunna sarankan kamu baca buku ini dalam tenang dan fokus, jadi bisa tuh meresap apa semua yang tertulis. Gak usah denial dulu, terima saja dulu informasinya. Lantas cerna kemudian.
Happy reading all
Saranghae, Nunna.
Wednesday, November 30, 2022
Cerita tentang yang Hilang ; Ulasan Novel Episode Hujan karya Lucia Priandarini
📚 Book Review 📚
Identitas Buku
Judul : Episode Hujan
Penulis : Lucia Priandarini
Penerbit : Grasindo
Tebal Buku : 292 hlm
Tahun Terbit : 2016
Platform Baca : Gramedia Digital
Rate : 4/5 ⭐
Jika memang Lorong yang sedang saya jalani ini berujung tembok, ya biar saya saja yang menabrak tembok itu. - Max Wangge
Kali ini Nunna hadir akan membahas sebuah buku atau novel kali yah berjudul Episode Hujan karya Lucia Priandarini. Saya menyebut pertemuan saya dengan novel Episode Hujan ini seperti digerakkan semesta. Berawal dari ingin ikut challenge bulanan dari komunitas Gerakan One Week One Book bulan November yang memiliki tema "Hujan". Mencoba mencari buku secara random di aplikasi Gramedia Digital dengan kata kunci "Hujan". Dan muncullah beberapa pilihan. Mata saya langsung tertuju pada Episode Hujan, karena sekilas membaca judul di sampulnya. Saya pikir saat itu, ah romance nih pasti mudah bacanya paling juga sekali duduk kelar.
Begitu saya baca beberapa lembar, langsung saya berhenti dan tercengang. Hei ini bukan cerita romance tapi emang genre cerita yang saya suka. Jadi sesungguhnya, saya agak gak menyangka kalau novel yang kesannya romance dari judul dan covernya ini ternyata memiliki cerita yang "agak berat" saya pikirnya novel cinta cintaan yang ringan yang bisa dibaca dalam sekali duduk. Apalagi tukilan quote "Hadiah terbaik dari menemukan pasangan yang tepat adalah kita selalu bisa jadi diri sendiri" yang menguarkan aroma romance, ternyata salah.
Katya dan Cita-citanya Sebagai Wartawan
Kok ngeri? Iya begitulah yang Katya alami dan yang menjadikan dilema bagi Katya. Di awal novel diceritakan bagaimana semangatnya Katya hendak bertemu dengan Max. Ia hendak melakukan misi mewawancarai Max. Mereka pun bertemu, dan seperti fans bertemu dengan idolanya, Katya seperti kehilangan kata-kata saat bertemu dengan Max. Namun, kebahagiaan Katya ini hanya sejenak karena esoknya Max sudah tidak lagi ditemukan di mana-mana. Max hilang.
Hilangnya Max seperti banyak aktivis lainnya tidak menyurutkan impian Katya menjadi wartawan. Tapi cita-cita itu ditentang oleh ibunya yang ingin dia menjadi guru atau profesi apapun lah selain wartawan. Namun Katya tidak putus asa dengan impiannya, ia akhirnya tetap menjadi wartawan tapi bukan Barometer melainkan majalah Senarai. Ia juga menjadi guru relawan di PKBM. Sekolah gratis yang membawanya kembali ke petualangan dan bertemu dengan rekan setim Max di Barometer.
Cerita Berlatar Sejarah dengan Bahasa Lugas
Novel ini seperti yang saya sampaikan di awal buat saya bukan merupakan novel yang bisa dibaca dalam sekali duduk. Bahasanya lugas tapi dalam dan penuh makna. Bahasa bahasa yang lugas seperti mewakili karakter dan alur ceritanya yang berkaitan dengan dunia jurnalis, korupsi, dan politik. Ada beberapa bagian yang saat kita baca sarat makna meskipun diksinya lugas. Jadi, pembaca seperti lebih mudah relate dan memahami kisah yang melatari novel ini tanpa harus mengernyitkan kening.
Kisah kisah tentang peristiwa kerusuhan 1998 ini beserta banyaknya aktivis dan orang yang hilang sepanjang masa kelam itu merupakan kisah yang tidak habis untuk diulik. Dan Episode Hujan menurut saya bisa menangkap kegelisahan, kepelikan, dan problematika yang terjadi di masa masa itu.
Apakah novel ini layak dibaca oleh orang orang yang tidak hidup di masa kerusuhan 1998? Kalau saya bilang sih masih bisa relate dibaca oleh semua orang bahkan yang mungkin tidak hidup di masa-masa itu. Karena bahasa dan diksi yang digunakan lugas dan metaforis. Dan novel Episode Hujan ini akhirnya jadi salah satu novel berlatar sejarah 1998 yang menjadi favorit saya.
Dan seperti novel-novel berlatar sejarah dan peristiwa 1998 lainnya, saat membaca novel ini pembaca akan diajak untuk berpikir dan menganilisa setiap peristiwa yang tersaji dalam novel dan "fakta" yang kita kadang tergilitik untuk mengkorelasikannya dengan fakta yang terjadi di dunia nyata.
Hujan, Episode Hujan, dan Katya
Hujan dan Katya seperti menjadi musuh yang seakan ditakdirkan bertemu terus. Katya membenci hujan karena banyak peristiwa traumatis yang terjadi di kala hujan. Kematian kakak kandungnya, ibunya, hingga hilangnya Jani, murid Katya di PKBM gratis yang berada di pinggiran Jakarta.
Dan ada episode hujan apa lagi yang membuat Katya semakin murung di kala hujan? Teman Nunna wajib baca novelnya deh. Dan semua rasa penasaran akan terjawab.
Overall, novel Episode Hujan ini menjadi bahan bacaan yang segar untuk dibaca bagi semua pembaca. Kalau Teman Nunna suka baca kisah yang berlatar sejarah tapi gak mau yang terlalu berat bahasanya, Episode Hujan ini pilihan tepat.
Segini dulu deh ulasan Nunna. Semoga bermanfaat yah.
Saranghae, Nunna.
Tuesday, August 23, 2022
𝗣𝘂𝘇𝘇𝗹𝗲 𝗦𝗮𝗯𝗼𝘁𝗮𝘀𝗲 𝗣𝗲𝗿𝗶𝘀𝘁𝗶𝘄𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗗𝗶𝗴𝗮𝗴𝗮𝗹𝗸𝗮𝗻
📚 Book Review 📚
𝘉𝘢𝘨𝘩𝘥𝘢𝘥 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘭𝘢𝘳 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘳𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘢. 𝘛𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘳𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘨𝘢𝘯𝘪𝘴𝘢𝘴𝘪 𝘥𝘪 𝘛𝘪𝘮𝘶𝘳 𝘛𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘴𝘶𝘯 𝘳𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘣𝘰𝘵𝘢𝘴𝘦.
Membaca novel They Came to Baghdad karya Agatha Christie ini seperti kita, pembacanya, diajak untuk berkelana ke negeri Timur Tengah. Tepatnya dataran Turki dan Irak. Iya, karena sentral penceritaan ada di sana.
Novel ini berkisah tentang sebuah pertemuan rahasia yang akan dihelat di Baghdad, Irak yang akan dihadiri oleh banyak orang penting termasuk pimpinan Amerika dan Rusia. Dan kisah-kisah dalam novel ini akan berpusar pada peristiwa-peristiwa di sekitaran menjelang pertemuan itu dihelat.
Tokoh tokoh cerita bermunculan, mulai dari Kapten Crosbie yang dikenal periang dengan kumisnya yang kaku seperti orang militer, Mr. Dakin yang diam-diam adalah tokoh kunci dalam novel ini, Victoria Jones si perempuan bunglon, Carmichael sang pemberani, Anna Scheele sang perempuan misterius, Edward Goning, Richard Baker, dan banyak tokoh lain.
Jujur ya, saya baca novel Agatha Christie ini nunggu Hercule Poirot keluar, halaman demi halaman sampai halaman terakhir baru sadar, loh ga ada Hercule Poirotnya hehehe. Tapi saking serunya alur cerita dan penggambaran detail tokoh serta latar ceritanya jadi benar benar ga berasa bacanya. Tiba-tiba sudah halaman terakhir.
Yang menarik dari novel ini, begitu banyak tokoh yang dihadirkan tapi semuanya punya peranan penting menggerakkan cerita. Dan kita dibawa untuk terus menaruh curiga siapa dalam dari gerakan organisasi yang hendak melakukan sabotase acara penting di Baghdad itu.
Sudut penceritaan juga melompat lompat, bergantung siapa tokoh yang menjadi kunci pada bagian cerita itu. Dan ini menarik sih. Karena kita seperti diajak untuk menyelami pikiran dan sudut cerita dari sisi tokoh. Tapi, ada beberapa part yang saking mengalirnya cerita novel ini, sempat ada moment yang bikin "loh kok dia gini, emang kapan dia ketemu sama si ini" Akhirnya mundur dulu ke bab yang kira kira jadi latar cerita.
Ceritanya menarik banget, ala ala spionase yang menjelajah sudut sudut gelap kota untuk mencari serpihan fakta. Dan ini dilakukan oleh seorang wanita yang "terjebak" di situasi chaos ini demi cinta.
So far, novel They Came to Baghdad ini cukup menarik untuk dibaca. Tapi bagi Hercule Poirot fanboy mungkin akan rindu dengan fokus penceritaan hanya pada 1 tokoh, Poirot.
Apakah sabotase acara bisa benar benar digagalkan? Siapa otak dibalik sabotase dan gerakan subversif ini? Siapa yang akhirnya menggagalkan? Menariknya semua itu terjawab dan bermuara pada Victoria Jones.
Happy reading everyone.
Identitas Buku
Judul : They Came to Baghdad - Mereka Datang ke Baghdad
Penulis : Agatha Christie
Penerbit : @bukugpu
Tebal Buku : 352
Tahun Terbit : 2019
Platform Baca : Gramedia Digital
Rate : 4/5 ⭐
Sunday, July 31, 2022
Trader Pemula Wajib Baca! 3 Fitur di Stockbit yang Cocok untuk Trader Pemula Seperti Saya
Annyeong Teman Nunna
Jangan kaget kalo Nunna sekarang sering muncul menyapa teman teman yaaa hehehe maklum sel rajinnya lagi akti-aktifnya ya bun. Oke kali ini CeritaNunna akan hadir dengan cerita salah satu pengalaman Nunna sebagai trader newbie alias pemula.
Menurut Nunna ada dua tantangan pemula di dunia trading saham yaitu belajar tentang ilmu teknikal dan fundamental dalam trading serta screening untuk menentukan saham atau emiten mana yang bagus dibeli dan kapan kapan dibelinya. Untuk dua hal ini benar benar hal basic yang paling tidak harus sedikit dipahami oleh trader pemula.
Di luar sana, banyak sekali trader-trader senior, influencer, atau start up yang membuka kelas-kelas premium yang mengajarkan dua hal ini. Ada yang fee pendaftarannya ratusan ribu hingga puluhan juta. Apakah ketika kita mengikuti kelas-kelas premium itu sudah pasti mendapatkan profit atau cuan? Mungkin iya, mungkin tidak. Ini kembali lagi bergantung kitanya. Karena menurut Nunna tidak semua kelas atau guru di dunia trading mengajarkan ilmu yang pas saat kita aplikasikan. Jadi kembali lagi ke kemampuan kita untuk menganalisis dan mempraktekan ilmu yang kita dapatkan. Menyesuaikan style trading yang diajarkan ke kita dengan kemampuan kita. Jadi style trading itu kalau Nunna bilang sangat personal.
Nah, kembali ke dua hal yang menjadi tantangan yang harus dilalui oleh trader pemula, edukasi dan screening. Jujur selama ini Nunna seperti melompati step ini. Dulu mengawali trading saham secara serampangan, beli emitennya ikut-ikutan apa yang lagi tren di sosial media. Kemudian Nunna bergabung di komunitas trading bareng yang membuat Nunna tidak perlu lagi repot melakukan screening dan belajar tentang teknikal serta fundamental saham. Tinggal ikut saja watchlist yang diberikan, member tinggal ikut beli atau tidak. Dan semua itu gratis tidak berbayar. Iya memang selama ini Nunna tidak pernah ikut kelas atau grup berbayar di dunia saham.
Tapi kemudian Nunna berpikir, pengen banget bisa naik kelas dengan belajar untuk memahami teori tentang teknikal dan fundametal saham. Belajar juga bagaimana screening emiten yang bisa dimasukkan dalam watchlist. Dan belajar membuat keputusan mandiri terkait setiap transaksi saham yang Nunna lakukan. Bukan hanya sekedar ikut-ikutan tanpa modal analisis. Nunna mulai belajar melalui Youtube, berbagai akun youtube yang membahas tentang trading saham dan metode screeeningnya. Sampai kemudian Nunna bertemu satu aplikasi bernama STOCKBIT.
Stockbit Beri Ruang Bagi Trader Newbie Belajar Cari Cuan
Saat pertama kali Nunna tahu tentang Stockbit, Nunna pikir Stockbit hanya sekuritas biasa sama dengan yang lainnya. Tapi saat Nunna mulai ngulik nih fitur-fitur di dalamnya, Nunna sadar bahwa Stockbit tuh aplikasi online trading yang newbie friendly. Trader newbie atau pemula seperti diberikan ruang yang lega untuk memulai trading journeynya dengan Stockbit. Mengapa sampai Nunna bisa menyimpulkan demikian? Ada beberapa poin yaaa
- Buka RDNnya mudah dan tidak ada minimal Deposit dan mudah hanya 1 hari kerja
- Stockbit saat ini memiliki fee sekuritas termurah, fee beli 0.1% dan fee jual 0.2%. Fee sekuritas termurah pada Stockbit ini sudah termasuk biaya broker, biaya levy, PPN biaya broker dan PPh final.
- Aplikasi Online Tradingnya memiliki user-interface yang user friendly. Bahkan bagi mereka yang gaptek mungkin akan mudah menjalankannya
- Ada fitur Stream semacam sosial medianya trader tempat kita bisa berkomunikasi dan bersosialisasi dengan trader Stockbit lain. Juga ada update news yang dikirimkan via email oleh Stockbit Snip
- Selain itu ada fitur-fitur lain yang akan Nunna jelaskan detail di bagian selanjutnya, yang tentunya sangat membantu sekali bagi para newbie untuk memulai trading.
- Disajikan dalam bentuk video sehingga mudah dimengerti
- Dibagi dalam beberapa bahasan, mulai dari basic pasar modal, cara membaca laporan keuangan, technical analysis, fundamental analysis, hingga bahasan per sektor emiten
- Terdapat level sesuai pemahaman mulai dari basic hingga advance. Jadi kita sebagai pemula tidak perlu khawatir
- Ada juga ebook penunjang untuk pengoperasian fitur
- Fitur Virtual Trading ini merupakan simulasi trading saham dengan kondisi pasar yang real
- Dapat diakses melalui web atau aplikasi mobile
- Mendapat modal uang virtual sebesar 100 juta
- Dapat menjadi alat untuk mulai trial trading dan ilmu dari Stockbit Academy
Saturday, July 30, 2022
Apa Itu Digital Nomad? Dan Alasan Banyak Orang Mau Jadi Digital Nomad
Apa kabar kalian? Nunna hadir lagi dengan cerita terbaru. Kali ini Nunna mau cerita tentang gambaran ide yang masuk jadi salah satu dreamlist Nunna. Ah iya akhirnya Nunna membuat daftar impian lagi setelah sekian lama. Mencoba memetakan lagi hidup ini nantinya mau dijalankan seperti apa. Meskipun masih belum terlalu panjang merencanakan semuanya, masih selangkah demi selangkah. Tapi Nunna sudah punya gambaran besarnya, how i live my life.
Oke Cerita Nunna kali ini tentang Digital Nomad. Teman Nunna sudah pernah dengar tentang Digital Nomad?
Digital Nomad atau bahasa Indonesia Pengembara Digital diartikan sebagai seseorang yang hidup secara nomaden atau tidak menetap sambil bekerja secara remote memanfaatkan teknologi dan internet. Orang-orang ini tidak terikat ruang dalam bekerja. Tapi untuk jam kerja, masih harus menyesuikan dengan kontrak kerja yang disepakati.
Jadi kita bisa travelling atau pergi kmana saja tapi cuan dan penghasilan masih jalan terus. Gimana menarik kan? Gimana orang gak banyak pengen jadi digital Nomad coba. Termasuk Nunna hehehe. Lantas apa saja sih profesi yang biasanya dimiliki oleh para digital nomad?
Saat ini terutama setelah pandemik banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan remote dari manapun. Banyak pula platform yang menyediakan lowongan kerja yang bisa dikerjakan secara remote. Sebut saja designer grafis, businessman, digital marketer, copywriter, writer, trader, affiliator, virtual assistant, dan masih banyak lagi lainnya.
Di Indonesia sendiri ada satu tempat yang banyak ditemukan para digital nomad, iya Bali. Bahkan tidak hanya berasal dari lokal Indonesia banyak juga yang datang dari negara lain. Di coworking space, cafe, villa, bahkan beach club kita bisa temukan mereka yang bekerja secara digital yang mungkin HQ officenya ada di negara asal mereka. Teman Nunna pernah nemuin?
Lantas apa sih yang harus kita siapkan sebelum kita menjadi seorang digital nomad?
Kalau menurut Nunna sih hal yang paling utama disiapkan sebelum memutuskan menjadi seorang digital nomad adalah Big Why? alias alasan terbesar mengapa kita memilih menjadi digital nomad. Hidup berpindah dan terus bertualang sambil tetap produktif bekerja. Apakah alasan itu cukup kuat? Karena kalau misalnya gak cukup kuat, takutnya ketika menghadapi rintangan di tengah jalan nantinya bisa oleng hehehe. Hal lainnya yang perlu disiapkan akan Nunna tuliskan di infografis di bawah ya.
Semoga Cerita Nunna kali ini bermanfaat yaah buat Teman Nunna.
Friday, July 29, 2022
Selalu Ada Kemudahan untuk Belajar Bahasa Asing dengan Lister
Annyeong Teman Nunna,
Apa kabar kalian di sana?
Kaaan gak lama kan dari terakhir kita ketemu akhirnya ketemu lagi dengan Cerita Nunna yang lain.
Duh tahu gak, Nunna tuh lagi gemes banget. Pas kemarin tahu kabar dari BTS kalau bakal ngadain konser di Busan, Korea di Oktober mendatang. Mana sekarang posisi tabungan sedang tiris-tirisnya. Tapi hasrat pengen segera bisa ke Korea dan ketemu Bangtan itu menggelegak sekali.
Tapi, kalau dipikir-pikir sebenarnya modal Nunna untuk pergi ke Korea juga kurang sih. Bukan hanya tentang finansial alias budget, tetapi juga satu hal penting lainnya. Kemampuan bahasa. Kemampuan bahasa Korea Nunna masih nanggung banget. Selama ini belajar cuma dari nonton drama korea, variety show, atau belajar lirik lagu KPop. Jadi ya ala kadarnya banget.
Pernah kepikiran untuk ikut kursus bahasa Korea secara intens tapi kepikiran kayanya gak bakal bisa deh atur waktunya kalau harus kelas tatap muka. Nah, di tengah kegalauan itu waktu scrolling Instagram muncullah post tentang Lister. Jiwa kekepoan Nunna muncul membabi buta, meluncurlah menuju website Lister di lister.co.id
Dan woilaaaah ternyataaaa banyak harta karun informasi yang bisa Nunna gali tentang Lister dari website itu dan berbuntut Nunna makin galau karena pengen belajar banyak bahasa lain selain bahasa Korea.
Belajar Banyak Bahasa Asing Sebagai Modal Jadi Digital Nomad
Nunna tuh termasuk orang yang excited banget belajar bahasa Asing. Sejak SMP sudah sedikit-sedikit belajar bahasa asing selain bahasa Inggris. Mulai dari sedikit-sedikit belajar bahasa Spanyol. Sampai Nunna bela-belain beli buku panduan belajar bahasa Spanyol dan belajar sendiri. Tahu gak kenapa alasannya Nunna mau belajar bahasa Spanyol?
Teman-teman tahu ga series telenovela jaman dulu judulnya Amigos. Tahu kan? hehehe... Kalau tahu berarti kita seumuran lah ya. Belajar bahasa Spanyol karena jatuh cinta setelah dengar soundtracknya Amigos. Terus berlanjut ada lagunya Christina Aquilera Reflection yang dibuat versi spanish dan dikemas dalam album Mi Reflejo. Ituu Nunna bela-belain buat beli kasetnya di masa itu. Hapalin liriknya, cari tahu artinya di kamus. Sampai seniat itu pokoknya.
Di SMA, ada ekstrakurikuler bahasa Jerman seminggu sekali. Nunna iseng iseng ikut ternyata bahasanya menarik. Kurang lebih serumpun dengan Belanda juga. Kesukaan belajar bahasa itu berlanjut ke masa kuliah. Naah, waktu kuliah karena Nunna kuliah di Sastra Indonesia, saat itu diwajibkan ambil mata kuliah bahasa asing minimal 6 bahasa, selain bahasa Inggris. Karena bahasa Inggris merupakan mata kuliah wajib. Di masa-masa kuliah itu lah Nunna berkelana belajar bahasa Belanda, Prancis, Jepang, Arab, Sansekerta, Jawa Kuna, Melayu, dan lain-lain.
Dalam waktu satu semester memang tidak bisa mendalami bahasa-bahasa itu secara mendalam. Paling gak saat itu Nunna bisa belajar tata bahasanya, belajar kosakata dan percakapan dasar. Meskipun memang kuncinya belajar bahasa itu memang harus selalu dipraktekan agar terbiasa dan gak hilang kemampuannya. Naah setelah itu hanya sebagian kecil dari bahasa-bahasa itu yang masih digunakan secara aktif. Tapi kesukaan mempelajari bahasa asing tidak berhenti di situ.
Baru akhir-akhir ini sih seperti disadarkan kenapa kok Nunna suka banget belajar bahasa asing. Setelah pandemik terjadi, dan juga beberapa kejadian dalam hidup yang membuat Nunna sekarang lebih nyaman bekerja secara remote dan freelance. Semua bisa dikerjakan dari mana saja, asal ada sambungan internet tentunya. Nah, di masa-masa dipaksa "hiatus" ini lah, hasrat untuk benar-benar menjadi digital nomad semakin kuat.
Apa itu digital nomad? Digital nomad itu adalah seseorang yang memutuskan untuk bekerja lepas dan memanfaatkan teknologi sehingga tidak terikat waktu dan tempat. Nunna pengen banget bisa bekerja sambil bisa explore dan jalan-jalan keliling Indonesia dan dunia. Nah menuru Nunna salah satu syarat bisa sukses menjadi seorang digital nomad adalah penguasaan bahasa asing. Minimal bahasa Inggris lah yang memang merupakan bahasa internasional. Tapi, fasih bahasa Inggris saja tidak cukup sih Nunna rasa. Karena tidak semua negara warga lokalnya menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa ibu atau bahkan bahasa kedua. Jadi belajar bahasa asing lain juga penting untuk membekali diri agar bisa berkomunikasi lancar di luar sana.
Oh ya Nunna merangkum beberapa alasan mengapa kita harus belajar bahasa asing lebih dari satu dalam infografis di bawah ini.
Jadi menurut Nunna ada 3 alasan mengapa kita harus belajar bahasa asing lebih dari satu bahasa.
Yang pertama, jika Teman Nunna berencana bepergian bahkan hidup secara nomaden seperti yang Nunna rencanakan, menguasai bahasa asing jadi satu keharusan. Kita dapat lebih mudah menjalin relasi saat bisa menguasai bahasa asing terutama bahasa yang digunakan di negara tersebut. Act like Local and speaking local. Lebih mudah berkomunikasi dan berkenalan dengan orang orang setempat akan sangat "menguntungkan" bagi proses adaptasi kita.
Yang kedua, menguasai bahasa asing bisa menjadi salah satu cara kita untuk upgrade kemampuan diri, atau upskill. Dengan demikian, percaya atau tidak kita bisa jadi lebih percaya diri dalam melakukan komunikasi dengan orang lain atau bersosialisasi.
Yang ketiga, ini yang menarik, dengan menguasai bahasa asing akan membuka peluang lebih luas bagi kita untuk dieksplorasi. Entah itu dalam hal pendidikan, pekerjaan, bisnis, atau hubungan sosial dengan orang lain. Kita seperti memiliki nilai plus dengan menguasai bahasa asing.
Drama Korea, Fangirling BTS, dan Perjuangan Belajar Bahasa Korea
Pernah gak kalian terpikir bisa belajar banyak bahasa asing dalam satu wadah. Dan semua itu semudah hanya dengan satu kali klik. Dan wadah itu adalah lister.co.id. Menariknya di Lister ini kita punya pilihan belajar bahasa asing. Sebut saja bahasa Inggris, Mandarin, Belanda, Arab, Jepang, Jerman, Mandarin, Korea, Spanyol, Prancis, Belanda, dan Rusia. Jadi tepat rasanya kalau Lister disebut sebagai Lister one stop language learning solution.
- Konten Edukasi yang Disesuaikan dengan Kebutuhan Kita
- Metode Pembelajarang yang Efektif dan Interaktif
- Biaya Kursus yang Terjangkau dengan Kualitas Tinggi
- Penjadwalan Belajar yang Fleksibel
- Ada Garansi Score yang diberikan oleh Lister
- Tutor yang Berkualitas Tinggi