Wednesday, May 10, 2023
Thursday, March 23, 2023
Now We are Breaking Up Tawarkan Kisah Cinta Lebih Dewasa dan Akhir Terbuka
Review KDrama - Now We are Breaking Up (NWaBU)
Annyeong Teman Nunna
Hype Eonnie Song Hye Kyo ini ga redup-redup ya. Karena judul drama Korea terbarunya, Nunna jadi ingat kalau udah namatin nonton drama satu ini tapi belum sempet review. So, mari kita bahas drakor Now We are Breaking Up yang tayang di tahun 2021. Kelamaan? Ya udah lah ya, mana tahu kalian belum pernah nonton kan.
Siapa di antara kamu yang kemarin ngikutin drama Korea satu ini? Iyap, Now We are Breaking Up. Sejak awal tahun 2021 berembus kabar Song Hye Kyo akan comeback di judul terbarunya, dua tahun pasca Ecounter, pecinta drakor dibuat penasaran. Bagaimana ceritanya dan dengan siapa ia akan berpasangan.
Bagaimana tidak, sejak Encounter yang tayang berdekatan dengan kasus perceraiannya dengan Song Jong Kii, Park Bo Gum yang saat itu menjadi pasangannya di Encounter ramai dirumorkan sebagai orang ketiga penyebab perceraiannya. Meskipun agak mustahil sih menurut saya, karena Bo Gum dan Jong Kii saat itu masih satu agency.
Okay mari tinggalkan pergosipan dan kembali ke bahas drakor ini. Kehebohan menyambut drakor Now We are Breaking Up ini berlanjut saat mengetahui nama Jang Ki Yong menjadi lead actor mendampingi Song Hye Kyo. Aktor muda berusia 29 tahun yang mengawali karirnya sebagai model. Sebelum membintangi Now We are Breaking Up, Ki Yong baru saja merampungkan judul My Roommate is a Gumiho yang diperankan juga oleh Hyeri. Oh ya, NWaBU ini drama terakhir sebelum Ki Yong masuk wajib militer.
Drama yang Penuh Ekspektasi dan Pembandingan
Jujur sih pasca DOTS, judul drama Korea yang diperankan oleh Song Hye Kyo akan medapatkan perbandingan dari penonton. Entah itu acting dari Hye Kyo ataupun chemistry dia dengan lawan mainnya. Apakah chemistrya sedalam saat dengan Song Jong Kii? Pertanyaan seperti itu pasti muncul.
Di NWaBU juga sama. Kalau saya lebih melihat ke karakter yang diperankan Song Hye Kyo yang relatif monoton. Dari judul sebelumnya, Encounter, dan judul yang sekarang relatif tone emosinya sama. Karakter yang diperankan cenderung memiliki emosi yang datar, tidak leluasa bersuara. Meskipun dari latar yang berbeda. Jika di Encounter Hye Kyo berperan sebagai mantan menantu konglomerat sedangkan di NWaBU adalah desainer fashion ternama tetapi karakter yang dimunculkan cenderung senada.
Di Encounter dan NWaBU, karakter yang dimunculkan sama sama terlihat kuat di luar namun rapuh di dalam. Ia memerankan sosok desainer yang secara karis sudah mapan, bernama Ha Young Eun. Young Eun membangun mimpinya untuk memiliki line fashion bernama SONO dan pada akhirnya ia bekerja di perusahaan fashion terkemuka Korea Selatan. Meskipun ia yang membangun line fashion di perusahaan itu tapi ia masih berjalan seperti boneka karena ia ada di bawah bayang-bayang sahabatnya yang merupakan anak pemilik perusahaan, Hwang Chi Sook, yang diperankan oleh Choi Hee Soo.
Secara alur cerita dan tempo penceritaan hampir sama, agak lambat tapi karena lambat itulah penonton dibawa untuk tenggelam dalam detail-detail yang dihadirkan dalam kedua judul itu. Kalau di Encounter kita diajak untuk menikmati landscape pemandangan di Kuba lengkap dengan budayanya. Sementara di NWaBU kita diajak untuk melihat detail penggambaran tentang dunia fashion dan fotografi. Bagaimana proses sebuah karya fashion dan fotografi itu tercipta beserta filosofi dan kisah di baliknya.
Secara karakter tokoh, keduanya sama sama digambarkan seorang wanita yang sudah mapan secara ekonomi yang menjalin hubungan dengan laki-laki yang usianya lebih muda. Karakter lead actressnya juga cenderung digambarkan sama. Untuk poin ini sudah Nunna jelaskan sebelumnya. Jujur malah yang banyak memberikan warna adalah para pemain pendukung yang lengkap dengan kisah romansanya.
"Kenapa mencari validasi orang lain? Yang kamu butuhkan adalah pengakuan diri sendiri." - Ha Young Eun
"Kenapa mencari validasi orang lain? Yang kamu butuhkan adalah pengakuan diri sendiri." - Ha Young Eun
Semoga sharing ini bermanfaat yah..
Selamat menonton.
Sunday, January 29, 2023
Gadis Kretek : Cinta dan Perempuan dalam Lingkaran Sejarah Industri Kretek
Apakah yang terlintas di benak teman-teman saat mendengar kata kretek? Rokok? Tembakau? Laki-laki? Ada yang mengaitkannya dengan perempuan? Tidak?
Sunday, January 8, 2023
Buku untuk Kaum Overthinking, Itu Kamu?
📚 Book Review 📚
Identitas Buku
Judul : Jangan Cemas: Kurangi, Relakan, Tinggalkan
48 Pelajaran tentang Menghalau Kegelisahan
Penulis : Shunmyo Masuno
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 238 hlm
Tahun Terbit : 2022
Platform Baca : Gramedia Digital
Rate : 5/5 ⭐
Annyeoong...
Siapa yang penganut sekte overthinking to max bahkan untuk hal-hal kecil sini kumpul. Mari kita bergandengan tangan hehehe. Nggak nggak, kali ini Nunna ga mau ajakin kalian overthinking bareng-bareng. Nunna malah mau ngajakin kamu belajar untuk mengurangi overthinking.
Memang bisa?
Bisa ternyata, kalau kita tahu bagaimana mengendalikannya. Paling tidak, insight itu yang Nunna dapatkan saat membaca buku dari Shunmyo Masumi Jangan Cemas; Kurangi, Relakan, Tinggalkan. Sebenarnya judulnya masih panjang sih. Ada tambahannya "dan Cara cara Lainnya untuk Menghalau Kegelisahan". Sebelum panjang lebar Nunna bahas buku ini, kita kenalan dulu yuk sama penulisnya dan latar belakang beliau menulis buku ini.
Iya, Shunmyo Masuno adalah seorang Kepala Pendeta di kuil Buddha Zen di Jepang dan kuil ini berusia 450 tahun. Shunmyo juga penuis buku The Art of Simple yang terjual lris di dunia internasional. Nah karena sudah tahu background penulisnya, yap buku ini sarat akan ajaran-ajaran Zen yang mungkin bisa dipahami dan diterapkan secara universal ya. Bahkan, mungkin bagi pembaca yang bukan penganut Buddha Zen masih bisa relatable dengan isi buku ini.
Buku ini harusnya dibaca oleh siapa sih? Buat Nunna dan kalian yang masih saja mengkhawatirkan sesuatu yang bahkan di luar kendali kita.
Duh apa nanti ada yang baca ya tulisan saya?
Kalau aku pakai baju warna ini terus ke kantor, temen kantor bakal bilang apa ya?
Dia di sana sekarang lagi apa ya? sama siapa? bakal macam-macam ga ya?
Atau banyak segudang pikiran liar yang sering berkelebat di otak. Apalagi di saat jam rawan tuh, overthinking bisa menjadi-jadi. Pernah mengalami kecemasan berlebihan seperti itu seperti Nunna? Kalau iya, Nunna tahu rasanya sangat melelahkan. Hidup di bawah ekspektasi orang lain. Hidup selalu mencemaskan hal ini dan itu setiap saat.
Di buku ini kita diajak untuk "lebih berdamai" dengan diri sendiri. Di buku karya Shunmyo ini banyak sekali frasa dan ujaran yang dinamakan zengo sebagai bagian dari pelatihan. Misalnya, ada zengo "Makan dan minumlah dengan sepenuh hati" yang berarti kita agar kita tidak mengalihkan perhatian dan tetap fokus serta sadar selama makan dan minum. Tidak memikirkan dan membicarakan hal lain selama makan dan memfokuskan perhatian hanya pada menyantap makanan itu. Konsepnya terkesan sederhana tapi praktiknya pasti sulit. Karea kita diajak untuk fokus pada di sini dan sekarang. Dampaknya apa? Untuk beberapa saat kita dapat meletakkan beban pikiran dan menjadi tenang.
Buku ini terdiri dari lima bagian.
Bagian Satu. Kurangi, Relakan, Tinggalkan. Cara Zen untuk menjauhi kegelisahan dan kecemasan
Bagian Dua. Fokuskan perhatian hanya pada hal-hal yang dapat kita capai di sini dan sekarang. Dengan demikian, kita tidak akan memikirkan lagi hal-hal yang tidak perlu
Bagian Tiga. Jauhi persaingan, maka segala sesuatunya akan beres. Setiap orang bebas menjadi diri sendiri, dan saya bebas menjadi diri saya sendiri
Bagian Empat. Kiat sukses untuk memperbaiki hubungan. Cara menjalin hubungan yang baik dan mengakhiri hubungan yang buruk
Bagian Lima. Ubahlah cara kita mencemaskan sesuatu, maka hidup kita akan berubah menjadi lebih baik. Tentang uang, bertambahnya usia, kematian, dan sebagainya
Gimana-gimana setelah baca judul babnya ada gambaran sedikit gak tentang isi bukunya.
Asli sih, pas baca tiap babnya berasa kaya ditampar-tampar, ditoyor, dibilangin depan muka "Noh dengerin makanya!!" hahahaha
Satu hal yang menarik Nunna dapatkan setelah membaca buku ini, kita tuh diajak untuk live present, hidup di masa sekarang sesadar mungkin. Saat bernafas, makan, berpikir, bertindak. Sehingga kita benar benar bisa menghargai keberadaan kita saat ini.
Kaum overthinking satu ini yang suka memikirkan banyak hal, membandingkan diri dengan yang lain, suka memikirkan masa lalu yang tidak bisa diubah, dan masa depan yang belum tahu akan seperti apa. Seperti digiring dan dibisikin di telinga "Lakukan satu satu yang terbaik hari ini. Fokus di saat ini." Karena pada apapun yang kita lakukan hari ini, akan pastinya berdampak di masa depan. Jadi tidak perlu risau memikirkan yang belum tentu terjadi, cukup lakukan yang terbaik saat ini.
Nunna sarankan kamu baca buku ini dalam tenang dan fokus, jadi bisa tuh meresap apa semua yang tertulis. Gak usah denial dulu, terima saja dulu informasinya. Lantas cerna kemudian.
Happy reading all
Saranghae, Nunna.