Sepanjang perjalanan usia ada banyak kota yang neng singgahi. Ada yang cuma sejenak, ada yang menetap cukup lama. Masing masing di kota itu tertinggal kenangan yang tak bisa hilang. Eh ciyeeee... Kenangan yah bukan cuma mantan. Mau tahu kota apa saja? Neng cuma ambil 3 kota saja. 2 kota yang neng singgahi sementara dan 1 kota tempat neng menetap entah hingga kapan.
Kota pertama yang ingin neng ceritakan jejak kenangannya adalah GRESIK
sumber : channel Muslim |
Di Gresik ini neng pernah dua periode tinggal di sini. Berasa jabatan apaaa gitu dua periode yak. Jadiii.. neng tuh pernah kerja di EO yang kerjaannya bikin event pameran buku di berbagai kota di pulau Jawa. Nah salah satu kota yang neng datangi itu Gresik.
Dua kali pameran di Gresik, dua kali juga neng tinggal di sana di kurun waktu tiga bulanan. jadi kurang lebih 6 bulanan tinggal di Gresik. Meskipun deket sih dari Surabaya dan tempat tinggal neng, tapi Gresik berasa beda suasana dan kulturnya.
Ya iyalah beda, kota yang berjuluk Kota Pudak ini lebih terkesan religius. Di sini banyak terdapat pondok pesantren. Ada juga dua makam Wali di Gresik ini yang jadi jujugan umat Muslim untuk Ziarah Wali. Semakin menebalkan aura religiusnya. Di Gresik ini waktu itu suasana kehidupannya ga setergesa di Surabaya. Meskipun di Gresik ini juga dikenal sebagai kota industri, tetapi yang neng rasain tinggal di Gresik itu ga terlalu ngoyo. Makanannya di sini murah murah plus banyak banget warung kopinya. Hampir tiap lajur jalan ada kayaknya.
Dua kali pameran di Gresik, dua kali juga neng tinggal di sana di kurun waktu tiga bulanan. jadi kurang lebih 6 bulanan tinggal di Gresik. Meskipun deket sih dari Surabaya dan tempat tinggal neng, tapi Gresik berasa beda suasana dan kulturnya.
Ya iyalah beda, kota yang berjuluk Kota Pudak ini lebih terkesan religius. Di sini banyak terdapat pondok pesantren. Ada juga dua makam Wali di Gresik ini yang jadi jujugan umat Muslim untuk Ziarah Wali. Semakin menebalkan aura religiusnya. Di Gresik ini waktu itu suasana kehidupannya ga setergesa di Surabaya. Meskipun di Gresik ini juga dikenal sebagai kota industri, tetapi yang neng rasain tinggal di Gresik itu ga terlalu ngoyo. Makanannya di sini murah murah plus banyak banget warung kopinya. Hampir tiap lajur jalan ada kayaknya.
Kota kedua yang berhasil membuat neng tertambat kenangan adalah Yogyakarta
sumber : Kompas |
Yogyakarta... huft... agak berat nulisin kisah tentang kota satu ini hehehe... Terlalu banyak kenangan indah. Yogya itu buat neng seperti sanctuary place. Setiap ada masalah yang menyesakkan dada Yogya adalah rumah untuk neng menenangkan diri dan menyepi. Meskipun bukan asli Yogya, neng udah ngerasa kalo thats my home. Bukan berarti setiap ada masalah larinya ke Yogya yah, kok ya cuma kebetulan aja...
Setiap sudutnya menawarkan jejak jejak untuk dikenang. Menghapus kepahitan hidup (asshiiaapp).
Yogya menawarkan kearifan lokal yang neng belum bisa temukan dari kota lain. Mungkin Yogya yang sekarang tak sesederhana dahulu. Tapi masih sama-sama menawarkan jejak bahagia untuk dikenang. Bukan hanya tentang orang-orangnya, tapi atmosfernya juga. Atmosfernya bisa untuk menyembuhkan luka.
Yogya selalu menempati tempat istimewa di hati neng. Selamanya...
Setiap sudutnya menawarkan jejak jejak untuk dikenang. Menghapus kepahitan hidup (asshiiaapp).
Yogya menawarkan kearifan lokal yang neng belum bisa temukan dari kota lain. Mungkin Yogya yang sekarang tak sesederhana dahulu. Tapi masih sama-sama menawarkan jejak bahagia untuk dikenang. Bukan hanya tentang orang-orangnya, tapi atmosfernya juga. Atmosfernya bisa untuk menyembuhkan luka.
Yogya selalu menempati tempat istimewa di hati neng. Selamanya...
Kota terakhir... Surabaya
Kota kelahiran yang menorehkan sejuta rasa sejuta kenangan dalam hidup neng...
Bahagia sedih kecewa luka suka cita kegagalan keterpurukan kesuksesan semua terjadi di kota ini. Terkadang muncul rasa jengah hehhehe dengan semua hal yang terjadi di kota Surabaya, kompleksitas masalah yang ada di sini. Pengen rasanya pergi jauh, tapi banyak hal yang membuat neng kembali pulang ke kota ini.
Surabaya... sepahit apapun kota ini menorehkan kenangan kelam. Surabaya tetap bikin neng punya alasan untuk kembali pulang.