Saturday, April 6, 2024

Trip Dadakan Berujung Padusan



Menjelang bulan Ramadhan lalu, Dio  mendapatkan tugas untuk audit ke kantor cabang di Surabaya. Pekerjaan yang selalu disuka Dio kalau bisa tugas ke berbagai daerah di Indonesia tempat kantornya memiliki cabang. Karena selain bekerja, ia bisa punya kesempatan untuk eksplor kota yang dikunjunginya. Kulinernya, budayanya, sejarahnya, bangunan-bangungan tuanya, dan masih banyak lagi lainnya.


Surabaya, Dio sudah beberapa kali ditugaskan di kota ini. Ia juga sudah akrab dengan beberapa koleganya di Surabaya. Salah satunya, Rahmad. Siang itu, Rahmad tengah mengajak Dio makan siang di salah satu warung soto legend di Surabaya, Soto Ayam Cak Har di jalan Merr. Iseng-iseng ia bertanya pada Dio.


"Di, besok sudah ada planning ga?" tanya Rahmad.

"Masih kosong sih mas. Semua pekerjaan udah kelar hari ini sih. Ada apa?" tanya Dio balik.

"Mau ikut aku ga ke Pacet," jawabnya.

"Pacet? Tempat apa itu mas? Jauh dari sini?" tanya Dio. 

Rahmad nampak mengunyah sendokan nasi dan kuah soto yang baru saja dilahapnya. Tak lama ia menjawab, "Pacet itu daerah wisata, masuk wilayah Mojokerto. Kalo di Jakarta semacam Puncak lah. Kalo kamu mau, saya ajak padusan ke Pacet,"

"Padusan? Apa lagi itu mas? Banyak kali istilah baru mas kenalkan ke saya hri ini." Tukas Dio sambil tertawa.

"Padusan itu tradisi masyarakat di Jawa untuk menyambut bulan Ramadhan. Tradisi peninggalan nenek moyang lah. Nanti kita akan mandi bersama-sama warga lain yang datang ke pemandian." Jelas Rahmad.

"Trus fungsinya apa mandi bersama gitu mas?" Dio mulai penasaran.

"Tradisi ini tumbuh subur di wilayah jawa tengah dan jawa timur. Nah Pacet ini salah satu lokasi padusan di Jawa Timur. Fungsinya itu kaya kita mensucikan diri sebelum masuk bulan suci Ramadhan. Sehingga kita bisa siap jiwa dan raga menyambut Ramadhan. Ada juga yang bilang, saat Padusan juga waktu yang tepat untuk menginstropeksi diri atas kesalahan di masa lalu. Kemudian saat membasuh tubuh itu seolah olah kita kembali suci karena semua kesalahan di masa lalu sudah luruh dengan air," Dio nampak menyimak penjelasan mas Rahmad yang panjang lebar.

"Gimana ikut ga? dijelasin malah bengong." Kelakar Rahmad.

Tanpa lama berpikir Dio menjawab "Gas kuylah ikut saya. Berang berang bawa tongkat, berangkaaatt" Rahmad tertawa melihat reaksi Dio atas ajakannya.

Keesokan harinya, sesuai janji Rahmad mereka berdua jadi ke Pacet. Sampai lokasi, Dio tercengang dengan banyaknya orang di pemandian itu. Kebanyakan dari mereka masih menggunakan pakaian yang melekat di tubuh. Dio pun mengikuti aba-aba Rahmad untuk ikut turun ke pemandian. Pengalaman pertama Dio yang akan dikenangnya selalu. Padusan di Pacet.


#RWCODOPDay22

#RWCODOP2024

#OneDayOnePost

#RamadanWritingChallenge2024

0 comments:

Post a Comment