Monday, November 2, 2015

, , , , , ,

Demo Upah Naik, Demi Layak Hidup atau Gaya Hidup

foto diambil dari sini
Oke sebelum panjang lebar saya menulis, saya mau membatasi koridor dan frame kita semua, saya dan Anda. Karena ayah saya sampai ia benar-benar sakit dan tidak bisa bekerja adalah buruh, suami saya juga seorang buruh, saya juga bisa dikatakan sebagai buruh. Tulisan ini tidak dalam rangka menyudutkan perjuangan teman teman buruh atau apapun. Saya ingin kita semua meredefinisikan arti penuntutan hak hidup layak bagi buruh.

Setiap demo buruh, isu yang paling santer muncul di permukaan adalah kenaikan upah, selain isu penerapan standar kelayakan, serta pengangkatan tenaga outsourching menjadi tenaga tetap. Kenaikan upah hampir selalu dituntut setiap kali demo dengan alasan sudah ga mampu memenuhi standart hidup layak. Namun, di sisi lain masyarakat awam disuguhi foto foto pendemo yang menggunakan sepeda motor keluaran terbaru atau motor yang harganya tidak murah. Akhirnya masyarakat awam bertanya tanya, katanya upahnya tidak cukup untuk hidup layak, kok bisa punya kendaraan "mewah" atau handphone keluaran terbaru.

Ok kita keluar dari bahasan itu ya...

Kalau menurut saya, daripada teman teman buruh menuntut kenaikan upah yang nantinya mungkin bukan dialokasikan untuk meningkatkan kelayakan hidup tapi membeli barang yang cenderung mewah. Menurut saya, ada baiknya teman teman buruh menuntut hal hal di bawah ini :

1. Perumahan Murah atau Gratis Bagi Buruh
Perumahan murah atau gratis ini kalau bisa letaknya sedekat mungkin dengan lokasi kerja. Buruh layak mendapat rumah yang nyaman, bukan lagi tinggal di rumah sepetak. Jika ini bisa diwujudkan, maka standar kelayakan hidup teman teman buruh bisa terwujud.

2. Transportasi Massal Gratis dari Meeting Point ke Lokasi Kerja
Mensiasati naiknya terus BBM, transportasi massal gratis ke lokasi kerja penting sekali bagi buruh. Perusahaan bisa menentukan meeting point yang merata dari berbagai wilayah di sekitar lokasi kerja. Solusi ini bisa mengurangi pengeluaran yang biasa dikeluarkan untuk membeli BBM bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain.

3. Fasilitas Kesehatan Gratis
Point ini sebenarnya bisa dicover oleh BPJS Kesehatan. Tapi mungkin perlu penekanan, di fasilitas kesehatan rujukan mana yang bisa "mengistimewakan" teman teman buruh. Kesehatan menjadi faktor pengeluaran utama yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
 
4. Tambahan Subsidi Pendidikan bagi Anak
Meskipun, pendidikan sudah gratis sampai SMA. Namun, di beberapa sekolah masih memungut beberapa biaya lain dan juga pembelian buku penunjang pendidikan. Jika tambahan subsidi pendidikan ini dipenuhi, budget pengeluaran bisa sangat terbantu.

5. Bentuk Koperasi Buruh/Karyawan Tempat Beli Sembako Murah
Nah ini yang penting, koperasi karyawan. Jika koperasi ini terbentuk, teman teman buruh bisa membeli kebutuhan pokok di koperasi dengan harga yang lebih murah daripada harga pasaran. Dan ini sangat mengurangi pengeluaran.

Tuntutan di atas penting bagi saya untuk diperjuangkan. Karena jika 5 poin di atas terpenuhi, inflasi atau naiknya standar hidup layak tidak akan berpengaruh. Upah akan bisa sepenuhnya untuk pemenuhan kebutuhan hidup lainnya selain kebutuhan pokok di atas.

Hak hidup layak memang patut diperjuangkan, namun jika "nilai uang" itu bisa dikonversikan dalam bentuk lain yang benar benar meningkatkan kelayakan hidup kita, mengapa tidak. Karena jika yang dituntut semata mata uang, takutnya teman teman buruh akan terjebak dalam pemenuhan gaya hidup bukan layak hidup.

Salam,
Neng Nunung

#30DWC #Day12


3 comments:

  1. Kalo yg dituntut kenaikan upah melulu nanti bisa terjebak dalam hedonic treadmill.

    Setuju sama usulan2mu mak.

    Oya, satu lagi. Buruh sebaiknya jgn meludahi sumur yg airnya dia minum. Jgn suka menjelek2an perusahaan tempat bekerja selagi masih mengharap upahnya.

    ReplyDelete
  2. Kalo yg dituntut kenaikan upah melulu nanti bisa terjebak dalam hedonic treadmill.

    Setuju sama usulan2mu mak.

    Oya, satu lagi. Buruh sebaiknya jgn meludahi sumur yg airnya dia minum. Jgn suka menjelek2an perusahaan tempat bekerja selagi masih mengharap upahnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. suka kata kata ini... jangan meludahi sumur yang airnya diminum...

      thanks for coming :)

      Delete