Tuesday, November 3, 2015

, ,

Just Love Your Self

Duuuhh ini kenapa ya hidung aku pesek banget??
Pipi ini chubby banget sih, duh kenapa ga bisa setirus si itu?

Pengen deh wajahku seperti artis korea atau secantik Nadine Chandrawinata
Pernah ga kamu merasakan hal itu dan bergumam ingin merubah bentuk hidung, wajah, atau bagian tubuh lainnya.

Beberapa tahun terakhir, saat marak budaya Korea dan Thailand masuk ke Indonesia, masuk pula kebiasaan atau tren tentang operasi plastik. Tindakan operasi yang diperuntukkan untuk merubah bentuk wajah. Mendadak banyak orang ingin wajahnya seperti artis Korea atau shemale ala Thailand.

Di Korea sendiri, operasi plastik seperti menjadi hal yang wajar dilakukan. Bahkan beberapa waktu lalu ada artikel berita yang menyebutkan seorang ibu memberikan kado ulang tahun ke 17 kepada anaknya berupa operasi plastik. Dan tren itu mulai menjalar di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya klinik kecantikan yang menawarkan jasa bedah estestik atau sekedar perawatan.

Kemarin saya melihat sebuah video yang kemudian saya bagikan kembali di Facebook. Video ini menggambarkan serangkaian proses mengubah bentuk wajah, mulai botox hingga tanam benang. Beberapa teman yang pernah melakukan treatment semacam itupun berkomentar. Ada yang bilang sakit, mahal tapi gak ada hasil, sampe ada yang trauma karena rasa sakitnya.

Ada juga seorang penyanyi dangdut yang semingguan terakhir mendadak dibicarakan oleh media karna mengakui sudah menjalani serangkaian plastic surgery, treatment lainnya juga.
Saya lantas berpikir, apa yang membuat kecantikan itu memang begitu pentingnya bagi seorang perempuan? (Bahkan laki laki). Apakah tuntutan pasangan? Apakah untuk menunjukkan status sosial? Apakah untuk kebanggaan pribadi?

Apapun alasannya pasti itu cukup kuat dan penting sampai para pelakunya kuat menahan sakit dan mengeluarkan dana sebegitu banyaknya.

Tapi... Apakah untuk menjadi cantik harus sampai sesakit itu?
Apapun alasannya seseorang memutuskan melakukan "face off" pada dirinya, saya yakin semua bermuara pada rasa bahagia yang ingin didapat.
Jika memang muaranya ada bahagia. Apakah rasa sakit dan uang yang digelontorkan itu dapat serta merta membeli kebahagiaan kita?

Saya ada beberapa saran atau tips lah bagi saya, kamu dan kita semua. Bagaimana menjadi cantik, bahagia, tanpa merasakan sakit yang berlebihan bahkan mengeluarkan uang yang tak sedikit.

1. Syukuri apa yang kita miliki sekarang juga. Jangan meratapi "kelemahan diri" dan sibuk membandingkan dengan orang lain yang menurut kita memiliki kelebihan.

2. Ketahui benar apa potensi diri kita. Daripada sibuk mengubah diri menjadi sesuatu yang bukan diri kita, mengapa tidak mengoptimalkan saja potensi diri. Misal, kita memiliki kemampuan dalam hal memasak, berdayakan itu, bikin usaha atau blog yang sesuai dengan kemampuan kita. Atau bahkan membuka kursus memasak misalnya.

3. Jangan izinkan orang lain menghina atau merendahkan Anda. "he gendut" "he pesek" atau panggilan lainnya. Apakah itu hinaan? Itu akan menjadi sebuah hinaan jika kita mengizinkannya itu sebagai hinaan. Saya sudah lamaa banget dipanggil gendut, gembrot, gajah, dll. Tapi saya tidak mengizinkan orang lain merendahkan saya dengan hinaan macam itu. Kita tidak bisa membungkam mulut mereka atau menahan mereka mengeluarkan kata kata buruk. Yang bisa kita lakukan adalah menganggap itu semua tidak pernah ada. Saya tidak pernah menganggap itu semua sebagai hinaan, bahkan terkadang saya menganggap mereka yang berbicara itu tidak pernah ada hehehhe.

4. Back to Nature. Udah deeh semua yang alami itu yang paling bener. Meskipun prosesnya tidak instan tapi saya yakin, akan lebih awet bertahannya. Termasuk soal perawatan wajah dan tubuh. 

Dan kunci dari semua itu cuma satu, Just Love Your Self. Cintai setulus tulusnya diri Anda apa adanya. Itu saja. 


Salam, 

Neng Nunung

#30DWC #Day7

0 comments:

Post a Comment