Showing posts with label Love and Relationship. Show all posts
Showing posts with label Love and Relationship. Show all posts

Wednesday, April 13, 2016

Satu Cara yang Membuat Harimu Luar Biasa, Tersenyum di Pagi Hari

Coba apa yang kita pikirkan kalau dapat senyuman seperti ini?

Pernah gak kita merasa bad mood seharian?

Coba ingat-ingat apa yang terjadi?

Apakah pekerjaan kita lancar saat kita bad mood?

Apakah cara kita menghadapi orang hari itu berbeda? Lebih sensitif dan mudah tersinggung?

Saya sudah merasakan bagaimana hari saya berantakan saat saya bad mood. Rasanya perasaan ini campur aduk yang akhirnya berakibat pada pekerjaan yang tidak terselesaikan dengan baik. Oh ya beberapa hari ini,  saya sedang mencoba satu cara yang membuat hari saya menjadi luar biasa, sepanjang hari. Apa itu?

Tersenyum. Yup, tersenyum.

Kalau bad mood bagaimana kita bisa tersenyum? Ternyata bisa, saya sudah mencobanya. Awalnya susah sekali mau tersenyum di pagi hari jika hati sedang gundah. Apalagi jika ada masalah ini dan itu yang mengganggu pikiran, bawaannya pengen cemberut saja. Oh ya, sebelum saya menulis panjang lebar yuk intip manfaatnya kalau kita tersenyum. Eits, jangan salah, tersenyum itu juga banyak loh manfaatnya.

Senyum Bisa Mengurangi Stres
Nah, coba deh kalau pas kita lagi sibuk dan stress, berhenti sejenak. Pejamkan mata dan ingat-ingat hal-hal yang membuat kita tersenyum. Apa saja. Konon senyum bisa mengurangi tingkat stress. Saya sih sudah pernah coba, saat tekanan pekerjaan meningkat, saya coba alihkan perhatian untuk membaca atau melihat tontonan yang menghibur. Atau paling gak, buka You Tube, lihat stand up comedy. Tersenyum dan tertawa sejenak. Pikiran akan menjadi lebih fresh.

Senyum Bisa Membuat Kita Jadi Awet Muda
Aaahh kalau ini mah setuju banget. Percaya deh sama saya. Orang yang murah senyum dan suka membagikan senyum ke banyak orang tanpa alasan itu bisa terlihat awet muda. Coba lihat deh Tom Cruise, Richard Gere, Jeremy Thomas, Donna Harun, atau siapalah public figure yang terlihat tetap awet muda karena murah senyum. Mau awet muda? Banyakin senyum dah.

Senyum Membuat Orang Tertarik dan Berpikir Positif Tentang Kita
Orang akan cenderung tertarik berkomunikasi dengan seseorang yang murah senyum. Selain itu, image positif juga nempel di orang-orang yang suka senyum. Orang yang murah senyum akan terlihat lebih lovable dan trustworthy.

Senyum Membuat Kita Lebih Sehat
Ini kaitannya dengan poin pertama. Kalau tingkat stress berkurang tubuh juga cenderung lebih sehat. Percaya deh hehehe. Kita gak mudah emosi, gak mudah naik darah, gak mudah jantungan, atau apalah. Hidup jadi lebih ringan dan tanpa beban. Kalau dapat masalah yang buat bad mood, daripada marah dan emosi duluan, mending disenyumin dulu aja.

Senyum Mampu Menghilangkan Rasa Sakit   
Kalau ini saya pernah baca di salah satu artikel kalau tersenyum itu bisa melepaskan hormone endorfin dalam tubuh. Dengan lepasnya endorfin ini, rasa sakit yang kita rasakan cenderung mudah hilang. Kalau yang ini saya pernah coba waktu terakhir kemarin sakit asma. Gak sih langsung hilang rasa sakitnya, hanya saja rasa tenang yang membuat rasa sakit itu sedikit hilang.

Nah lantas bagaimana untuk membiasakan tersenyum di pagi hari. Kalau misal kita tengah dirundung masalah memangnya mudah kalau mau tersenyum. Ok, ini cara yang saya lakukan tiap hari dalam beberapa waktu terakhir ini.
  1. Sebelum tidur malam hari, ingat apa saja hal yang kita syukuri setiap harinya.
  2. Saat bangun pagi hari, ingat lagi apa saja hal yang kita syukuri saat ini, apa saja.
  3. Bangun mood positif dengan mendengarkan musik melalui MP3 atau radio
  4. Kalau bertemu dengan orang yang membuat kita bĂȘte, coba ingat hal-hal lucu atau menyenangkan tentang dia
  5. Mengingat Tuhan, kalau di agama saya berdzikir

Sampai saat ini, saya berhasil membangun mood positif dan tersenyum di pagi hari. Mau coba?
Semoga bermanfaat.


Tuesday, February 16, 2016

Menyimpan Rahasia Dari Pasangan, Boleh Gak Sih?


Sebelum menulis panjang lebar, bolehkah saya bertanya. Bagi Anda apa yang paling penting dalam sebuah hubungan pernikahan?

Cinta?

Kesetiaan?

Menjaga Komitmen?

Heum... Bagaimana jika saya menjawabnya dengan komunikasi. Iya komunikasi. Karena entah mengapa, menurut saya cinta, kesetiaan, komitmen, dan semua hal yang mungkin Anda jawab itu akan luntur jika komunikasi antara suami istri tidak berjalan dengan baik. Lancarnya komunikasi bisa menjadi indikasi apakah sebuah hubungan itu berjalan baik atau tidak. Sepakat ya...

Kira-kira apa sih ciri sebuah komunikasi itu lancar? Menurut pendapat dan pengalaman saya nih (ciee...) komunikasi itu dikatakan lancar ketika kita bisa leluasa membicarakan, mendiskusikan, dan menyampaikan tentang segala sesuatu yang terjadi di keseharian kita.

Misal nih, saya biasanya “memaksa” berbincang dengan suami di malam hari saat kami bertemu. Kami bisa bertukar cerita tentang apa yang kami lewati masing-masing. Hehehe... iya “memaksa”, karena biasanya saya pancing dulu menceritakan kegiatan saya sehari-hari sebelum akhirnya ia yang bercerita. Proses setengah “memaksa” ini jika terus menerus dilakukan setiap hari akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan untuk menceritakan tentang peristiwa yang seharian masing-masing dari pasangan lewati seharian itu membuat hubungan menjadi sehat. 

Oh ya, selain berbagi cerita saat bertemu malam hari, sekarang ini komunikasi juga bisa dilakukan setiap saat. Apalagi kalau bukan dengan telp, pesan singkat, atau sosial media. Saya dan suami berusaha untuk memaksimalkan gadget yang kami miliki untuk berkomunikasi. Karena intensitas pertemuan kami hanya saat malam sepulang dari pekerjaan masing-masing hingga pagi.

Ada kalanya, banyak informasi yang belum sempat kami utarakan satu sama lain di pagi hingga sore harinya, terkuak saat berbincang santai di malam hari. Eits… Apakah semua yang kita kerjakan diutarakan secara jujur kepada pasangan? Hehehe… Ayo jujur… Kalau saya sih, ada lah satu dua yang saya sembunyikan dari suami. Saya yakin, suami juga melakukan hal yang sama. Tapi sebenarnya menyimpan rahasia dari suami boleh gak sih?

Penasaran sebenarnya boleh gak sih, akhirnya saya baca artikel sana sini. Artikel yang mengkaji secara psikologis, agama, komunikasi, dll semua say abaca hehehe. Akhirnya sampailah saya ke kesimpulan menurut saya. Simak yuk hasil semedi saya berikut ini.

Tetap Miliki Privacy
Menyimpan satu atau dua rahasia dari pasangan itu ternyata berguna loh. Agar kita masih memiliki privacy. Mana hal-hal yang bisa dibagikan dengan pasangan mana yang tidak. Jika masing-masing pasangan merasa memiliki privacy konon katanya bisa memperkuat ikatan pernikahan. Karena pasangan kita tidak merasa terkekang baik secara fisik atau emosional.

Asal Saling Percaya dan Gak Gampang Paranoid
Ini sih yang paling penting, meskipun masing-masing pasangan memiliki privacy, percaya satu sama lain itu pondasi utamanya. Asal saling percaya saja ke pasangan. Setelah itu, jangan juga gampang paranoid, misal pasangan tidak mengatakan siang tadi, makan siang dengan siapa, terus kita kepoin timeline media sosialnya. Give him/her fully trust.

Pilah Pilih Mana yang Disampaikan Jujur ke Pasangan
Kita harus sangat jeli untuk poin yang ini, mana yang gak seharusnya pasangan tahu, mana yang harus dibagikan. Pilih juga waktu yang tepat untuk menyampaikan hal tersebut ke pasangan. Jangan sampai saat dia sedang bad mood kita malah cerita siang tadi kita ketemu mantan. Haish… Bisa perang dunia hehehe…

So, kalau menurut saya sih sah sah saja menyimpan rahasia dari pasangan. Tapi tetap sih, yang paling penting versi saya adalah kejujuran, keterbukaan, dan saling percaya. Kamu, saat ini sedang menyimpan rahasia dari pasangan?
Semoga bermanfaat.

Neng Nunung





Saturday, January 9, 2016

Move On dari Mantan dalam 7 Hari

Hempas...

Balik Lagi...

Hempas...

Balik Lagi...

Hehehe... Ini jargon Syahrini yang sedang menjadi hits sekarang. Saya gak akan bahas Syahrini sih sekarang. Cuma pengen tanya saja, pernah kan mengalami rasanya dihempaskan dan menghempaskan? (apa coba maksudnya?) iya Syahrini itu menurut saya mengingatkan kita kalau banyak dari kita yang masih saja gagal move on. Setelah putus dari mantan, masih saja luluh saat dia minta balikan. Kalau contoh kasus yang ini saya ngaku deh, saya termasuk orang yang gagal move on. Lah mantan saya sekarang jadi suami saya, terus gimana? J

Gambar diambil dari sini


Gagal move on dari mantan? Wajar sih kalau misalnya setelah putus dari pasangan terus suasana hati kita masih melow, akhirnya jadi malas aktivitas. Tiap dengerin lagu ini inget mantan, jalan ke sini inget mantan, makan ke cafe atau restaurant inget mantan. Iya kali mungkin yang kamu denger lagunya, dan tempat-tempat yang kamu datangi itu lagu favorit dan tempat favorit kalian berdua. Bagaimana gak keinget coba kalo begitu. Ah Neng Nunung mah gampang kalo ngomong “move on dong”, saya kan masih ada rasa sama dia. Mungkin itu kali ya dalam pikiran teman-teman. Eh tapi bener kok, move on dari mantan itu gak gampang, buktinya saya nikah sama mantan saya.

Tapi tenang... Saya mah orangnya baik banget hehehe. Dari hasil penerawangan (dukun kali...), riset kecil kecilan, dan juga hasil dari pengalaman orang-orang di sekitar. Saya mau berbagi bagaimana caranya kita bisa move on dari mantan dalam waktu 7 hari. Gila! Mana mungkin move on dalam waktu 7 hari. Hehehe... sudah gak usah esmosi dulu, baca terus ya artikelnya sampai habis.

Day 1 : Kurung Diri di Kamar dan Nangis Sepuasnya
Saya selalu beranggapan, menahan emosi terlalu berlebihan akan mengganggu kesehatan jiwa. Jadi jika, saat ini kita merasakan sedih, marah, kecewa, maka keluarkan dan luapkan. Beri waktu seharian diri kita untuk meluapkan semua rasa yang terkurung di dada. Mau menangis, menangislah sepuasnya. Mau marah, marahlah sepuasnya. Tapi lakukan di kamar. Luapkan semuanya hingga tak ada lagi emosi yang bisa terluapkan. Setelah itu tidurlah. Biarkan semua yang negatif terhempas dalam tubuh kita.

Day 2 : Singkirkan Semua Barang tentang Mantan dari Kamar
Hari kedua saatnya kita menyingkirkan semua barang atau apapun yang bisa mengingatkan kita dengan mantan. Mau itu barang yang besar besar terlihat mata hingga sekedar musik atau lagu di playlist handphone kita. Semua ya. Kalau saran saya, sekalian ganti nama mantan di phonebook dengan nama sesuatu yang aneh atau sesuatu yang kamu benci. Saya tidak akan menyarankan kamu untuk menghapus nomor mantan ya, karena kita tidak akan tahu apa yang terjadi di kemudian hari. Intinya, di kamar kita atau sekeliling kita jangan ada satupun hal yang bisa mengingatkan kita pada mantan.

Day 3 : Pergi Ke Salon & Spa dan Manjakan Diri
Hari ketiga saatnya kita memanjakan diri. Pergi ke salon, spa, atau mall. Lakukan treatment yang merelaksasi. Kalau mau ubah tatanan rambut atau untuk yang berhijab bisa pergi belanja hijab dengan model terbaru. Intinya seharian ini kamu harus memanjakan diri seutuhnya. Kalau buat yang cowok, bisa lakukan apa saja yang membuat kamu relaks dan gak kepikiran mantan. Sehari ini pikirkan dirimu sendiri.

Day 4 : Pergi dengan sahabat atau Keluarga, Bersenang-senanglah
Untuk hari keempat kita butuh bantuan orang lain. Ajak teman atau keluarga untuk pergi keluar, jalan-jalan, makan-makan, nonton bioskop, balap mobil, naik gunung, atau apa saja. Bersenang-senanglah dengan mereka yang ada di sekitarmu. Mereka yang menyayangimu. Jangan biarkan kesedihan mengganggu waktu bersenang-senangmu dengan mereka yang menyayangimu.

Day 5 : Mulai Kegiatan yang Baru dan Berbeda, Challenge Your Self
Coba tantang dirimu untuk melakukan hal hal yang berbeda di hari kelima. Misal: yang biasanya gak bisa setir mobil sekarang coba mulai belajar setir mobil. Belajar dan melakukan hal hal yang baru dalam hidupmu. Coba semua. Tentunya kegiatan yang positif ya.

Day 6 : Self Talk and Let It Go
Hari keenam waktunya kontemplasi. Saatnya berdialog dengan diri sendiri. Coba ingat ingat betapa beruntungnya kita dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi kita. Ingat apa yang kita lewati beberapa hari kemarin. Ingat betapa bahagianya kita, betapa hebatnya kita bisa mencoba hal hal yang selama ini tidak terpikirkan. Di hari ini saatnya kita bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini. Maafkan dia yang meninggalkan kita. Maafkan diri kita sendiri yang meninggalkan mantan kita. Dan lepaskan semuanya. Biarkan rasa pedih, rasa sedih dan terluka, rasa kecewa, rasa kehilangan, dan semua emos negatif itu pergi sepenuhnya dari diri kita. Just let it go...

Day 7 : Buka Diri untuk Orang-Orang Baru dalam Hidupmu
Di hari terakhir ini, saatnya kita membuka diri. Berteman dengan sebanyak mungkin orang. Aktif kembali di kegiatan-kegiatan yang pernah kita lakukan. Jangan menutup diri. Buka diri untuk orang-orang baru atau orang lama dalam hidup kita. Membuka diri dengan pertemanan dan pergaulan yang membuat kita jauh lebih baik dari sekarang. Jalin komunikasi dengan sebanyak mungkin orang. Karena kita tidak akan tahu jodoh dari Tuhan itu yang mana kan. Hehehe...

Jadi? Kalau kamu dihempas cantik oleh mantan atau menghempaskan mantan. Coba deh ikuti beberapa saran dari saya di atas jadi biar gak galau karena gagal move on. Eh tapi, kalau gagal move onnya terus nikah seperti saya mah, gak apa apa yah. Sah kalau itu (ngeles.com)

Semoga bermanfaat

Neng Nunung. 

Friday, January 8, 2016

Bingung Merayakan Anniversary Pernikahan? Coba Tips Sederhana Saya


Kemarin saya dan suami merayakan anniversary pernikahan ke dua. Sempat bingung mau merayakan dengan cara bagaimana atau memberikan kado apa. Karena sebenarnya kami tidak memiliki tradisi khusus untuk merayakan hari-hari spesial semacam itu. Kalau dulu sebelum menikah sempat beberapa kali kami saling memberikan kejutan saat ulang tahun atau tanggal jadian. Tapi, itu bisa dihitung dengan satu tangan dari 10 tahun kami saling mengenal.

Jadi, saat kemarin usia pernikahan kami masuk tahun ke dua, saya mati gaya. Mau ngapain ya? Tapi akhirnya terjadilah “perayaan” usia pernikahan kami yang ke dua. Saya mau berbagi nih buat teman-teman yang kebingungan saat mau merayakan anniversary pernikahan.

Buat Video Kolase Foto Bersama
Kita bisa membuat video kolase yang isinya foto-foto bersama. Mengabadikan moment yang dilewati bersama. Banyak kok aplikasi online yang bisa membantu kita untuk membuat video. Pilih lagu yang mewakili kisah pernikahan. Kalau video sudah dibuat, bisa diunggah di media sosial atau diputar dan dilihat berdua.

Gambar diambil dari sini
Mengirimkan Surat Cinta atau Catatan Kecil di Beberapa Sudut Rumah
Ini salah satu yang saya lakukan. Mengirimkan surat yang berisi puisi dan kata kata cinta untuk pasangan. Tapi kalau saya tidak menyisipkannya di beberapa tempat. Saya langsung memberikan kepada suami dan juga menuliskannya di blog hehehe. Kalau mau lebih dramatis sih tuliskan kata kata istimewa untuk pasangan di sticky note dan letakkan di beberapa sudut rumah.

Memasak Makanan Spesial yang Pasangan Sukai
Sempatkan waktu untuk memasak makanan spesial kesukaan pasangan dan kesukaan Anda. Kita juga bisa melibatkan pasangan dalam proses memasak. Sajikan makanan dengan tatanan berbeda seperti biasanya. Bangun suasana yang romantis atau paling tidak berbeda dengan suasana biasanya.

Memberikan Ciuman dan Pelukan Hangat di Setiap Kesempatan
Ini tips yang paling sederhana namun bermakna. Berikan ciuman dan pelukan hangat saat bangun tidur dan berbagai kesempatan lain. Meskipun terlihat sepele, tapi ciuman dan pelukan yang hangat dan bersumber dari rasa cinta itu mampu membuat suasana hati menjadi nyaman. Dan itu priceless.

Hal-hal sederhana di atas bisa kita lakukan di saat-saat istimewa bersama pasangan.Yang penting dari sebuah perbuatan adalah ketulusan di balik itu semua. Jika kita melakukannya tulus karena kita mencintai pasangan kita, melakukannya sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada dia sebagai pasangan. Maka, apapun itu pasti akan sampai di hatinya. Akan menyentuh hatinya.

Semoga bermanfaat
Neng Nunung

  

Monday, January 4, 2016

Apa yang Saya Tunggu di 2016?


Excited! Satu kata yang menggabarkan semangat saya menyambut tahun 2016. Meskipun kemarin melewatkan pergantian tahun dengan bedrest di rumah ditemani suami. Tanpa agenda jalan-jalan, lihat atraksi kembang api hanya dari layar televisi, dan ritual tahunan di akhir tahun dari orang tua. Ritual tahunan? Yup orang tua saya memiliki peraturan ketat untuk urusan menghabiskan malam Tahun Baru. Tidak boleh ada satupun anggota keluarga yang menghabiskan malam Tahun Baru di luar rumah. Sebagai kompensasinya, Mama akan “Masak Besar”.
“Masak Besar” itu istilah keluarga kami untuk menjelaskan jumlah menu yang dimasak Mama lebih dari 3 item. Kalau biasanya Mama hanya masak 1 Lauk, 1 Sayur, dan sambal. Kalau “Masak Besar” beuuh… jangan tanya deh berapa menu yang Mama masak. Yang pasti membuat kami semua mabok masakan Mama.
Anyway, saya mau jelasin mengapa saya begitu bersemangat memasuki tahun 2016. Aslinya selain semangat saya juga takut saat memasuki tahun ini. Tapi mari lupakan ketakutan saya. Kali ini saya hanya ingin berbagi apa saja yang membuat saya semangat menyambut Tahun 2016.

Gambar diambil dari sini


Menyambut Anniversary ke Dua Pernikahan Saya
Menjalani dua tahun pernikahan dengan hal-hal luar biasa, tantangan, masalah, dan bahagia yang datang silih berganti. Membuat saya dan suami begitu bersyukur hingga saat ini masih bersama menjalani semuanya. Melewati tahun kedua dan saya menjadi begitu bersemangat untuk menjalani tahun ini bersama suami tercinta (cieee ngerayu biar uang belanja tahun ini nambah).
Saya dan dia memang tidak memiliki rencana selama setahun ke depan. Meskipun tanpa rencana, kami tahu apa yang harus dijalani dalam sepanjang tahun ini. Menata pernikahan menjadi sebuah hubungan yang bukan hanya lembaga formal di atas kertas. Tapi lebih memaknai pernikahan kami sebagai proses bertumbuh dan berproses.
Eh saya lupa bisikin tanggal anniversary pernikahan kami ya… 5 Januari 2016. Tinggal hitungan hari lagi. Kasih kado apa yaa ke suami tercinta hehehehe   

Tahun Saya Benar-benar Berkomitmen Tentang Dua Hal
Ok, saat ini poin yang serius ya. Selama tahun tahun kemarin saya sibuk membuat resolusi akhir tahun untuk dilakukan setahun ke depan. Tapi, sebagaimana yang sudah sudah, hanya sebagian kecil saja yang saya tuntaskan. Berkaca dari itu semua, saya sudah hampir tidak menuliskan resolusi sejak beberapa tahun terakhir. Tahun ini, saya tidak menuliskan resolusi apapun. Tapi, ya saya benar benar berkomitmen tentang dua hal dalam hidup saya.
Dua hal yang menurut saya paling penting saat ini. Yang pertama program hamil. Akhirnya saya merasakan risihnya setiap kali bertemu dengan orang dan ditanya “Sudah punya anak berapa?” “Kok belum hamil juga ya, si Itu baru sebulan nikah sudah hamil” bla bla bla sejenisnya. Komitmen saya dan suami untuk mulai berpikir “Ok, sepertinya sudah saatnya kita serius untuk program hamil” bukan karena desakan dari luar diri saya atau suami. Bukan karena orang tua, teman, tetangga, dll. Tapi saya rindu dan ingin sekali dipercaya Allah SWT.
Saya ingin memantaskan diri saya agar bisa dipercaya oleh Allah untuk diamanahi seorang anak. Kami sadar masih banyak yang harus diperbaiki. Banyak yang harus diperjuangkan dan diusahakan agar suara tangisan bayi menyemarakkan hari-hari kami. Nah, salah satu ikhtiar saya agar cepat hamil hehehe terkait dengan komitmen saya yang kedua.
Komitmen kedua saya, mengidealkan berat badan. Tujuannya sih bukan untuk kurus atau terlihat menarik. Tapi saya wajib mengontrol berat badan saya agar tetap sehat dan bisa memungkinkan untuk segera diamanahi anak. Karena yaa… dokter ObGyn saya mensyaratkan agar berat badan saya sedikit ideal agar aman saat program hamil.
Sudahlah ya, intinya dua komitmen saya ini benar benar kuat kali ini. Siap eksekusi Kumendan!!

Gerakan 1 Day 1 Post yang Mulai Running di www.nengnunung.com
Nah ini yang paling membuat saya bersemangat. Sebelum masuk tahun 2016, saya sudah membuat mind map dan skema besar web saya tercinta ini www.nengnunung.com mau dibawa ke mana tahun ini. Saya merasa bisa melakukan satu hal besar melalui web ini.
Untuk menuju “something big” itu saya akan dimulai dengan Gerakan 1 Day 1 Post yang mulai running 1 Januari 2016. Ya tapi karena kendala teknis, semua tulisan sejak 1 Januari 2016 baru bisa terunggah pada tanggal 4 Januari 2016.
Ke depannya InsyaAllah setiap hari akan ada satu artikel yang terunggah dalam blog ini. Sudah ada tema yang telah saya tentukan setiap harinya selama sebulan. Rencana tulisan sudah terisi hingga 4 bulan dari hari ini. Dan akan terus disusun perlahan hingga setahun ke depan.
Ada yang mau ikut gerakan 1 Day 1 Post selama 365 Hari bersama saya?  

#Tulisan ini menjadi bagian dari Gerakan 1 Day 1 Post yang seharusnya diunggah tanggal 3 Januri 2016

Tuesday, November 24, 2015

Just Give and Give, That's It


Pada sebuah workshop, seorang motivator telah menyiapkan kartu kartu bertuliskan nama semua peserta workshop. Lantas ia meminta semua peserta workshop mencari kartu yang bertuliskan nama mereka masing-masing. Apa yang terjadi? 5 menit berlalu tak satupun yang mendapatkan kartu bernama mereka, yang ada suasana ricuh. Sang motivator pun menghentikan menyuruh mereka berhenti. Ia kemudian mengubah instruksi, "Silahkan mengambil kartu manapun yang pertama kali Anda temukan, dan berikan kepada orang yang namanya tertera di kartu". Lantas tebak apa yang terjadi? Tidak sampai 5 menit semua peserta workshop mendapatkan kartu sesuai dengan nama masing masing.

Gambar diambil dari sini
Ilustrasi di atas ingin menyampaikan pesan apa sih ke kita?

Pernah kan kita mendengar istilah take and give. Keadaan saat kita mengambil atau memberikan sesuatu dengan mengharapkan sebaliknya. Namun, prakteknya banyak dari kita yang hanya terfokus mengambil hak kita tanpa ingat untuk memberi. Tekanan kerja atau kerasnya lingkungan kadang membentuk kita menjadi sosok yang individualis, hanya terfokus pada kepentingannya sendiri. Hal ini bisa tergambar dari ilustrasi di atas. Ketika kita terfokus dengan kepentingan kita sendiri tanpa peduli pada orang lain, yang terjadi adalah chaos atau disharmoni.

Lantas mungkin sedikit dari kita akan berkata, “Ah... Apa untungnya saya repot urus kepentingan orang lain? Belum tentu ada orang lain yang berpikiran sama dengan kita.”

Saya hanya ingin mengajak kita semua berpikir dengan analogi sederhana seperti ilustrasi di atas. Fokus saja untuk memberikan yang terbaik dari diri kita bagi orang lain. Bayangkan… Jika kita semua terfokus hanya untuk memberi yang terbaik dari diri kita untuk orang lain. Tak sekadar materi, bisa apapun yang kita miliki. Bahkan senyuman sekalipun. Tak juga harus menjadi orang kaya atau mampu dulu untuk bisa memberi. Bayangkan saja dulu semua itu…

Kita tak lagi sibuk mengeluh dan meminta atau menuntut apa yang tidak kita miliki. Tapi kita sibuk memberikan apa yang kita miliki dan dibutuhkan orang lain. Sudah lakukan saja, tidak usah berharap orang lain akan berlaku sama pada kita. Fokus pada memberi dan memberi.

Prinsip Give and Give ini memungkinkan terjadinya harmoni dalam hubungan interpersonal. Ketika prinsip Give and Give ini diterapkan bukan berarti kita tidak berhak menerima pemberian orang lain. We just receive it, not take from the others. Merendahkan hati dan melepaskan keterikatan atas apapun yang kita berikan pada orang lain. Lakukan saja. Yakin Saja.

Keselarasan hidup akan terjalin perlahan. Jika selama ini kita memelihara ego dan keterikatan terhadap apapun milik kita, maka dengan membiasakan diri untuk terus memberi hidup menjadi lebih ringan untuk dijalani. Untuk awalnya, jujur bagi saya untuk membiasakan diri untuk terus give and give harus setengah dipaksa. Karena saya pribadi awalnya masih sering berpikir, apa untungnya bagi saya? Bagaimana jika tidak ada yang berbuat sama seperti saya? Tapi proses memang harus dijalani. Awalnya terpaksa kemudian menjadi terbiasa.

Tidak perlu menunggu dari orang lain untuk memulai hal yang baik bukan? Just Give and Give.   







          


Tuesday, November 3, 2015

Berharap Jodoh Terbaik? Pantaskan Diri Dulu



Gambar diambil dari infoemina.net

X : Eh say tipe calon suami idamanmu gimana sih?
Y : Aku mah gak neko neko yang penting baik, setia, taat beribadah, sayang ama                         keluargaku, pekerja keras, mapan, gak ngerokok, gitu aja lah... simple
X : Gitu itu gak neko neko?? hehehehe 
      Eh btw... Kamu sudah nyiapin umpan belum? 
Y : Umpan apa maksudnya?
X : Loh istilahnya kan kalau mancing ikan besar, umpannya juga kudu besar toh... 
Y : ????

Kalau mancing Ikan Besar, Umpannya juga Kudu Besar
Kurang lebih itu adalah poin yang ingin saya sampaikan. Berawal dari curhatan seorang sahabat yang mengeluhkan belum ada laki laki yang berani melamarnya. Yang kemudian berujung pada pertanyaan yang saya ajukan tentang kriteri calon suami idamannya. Ilustrasi percakapan di atas kurang lebih menggambarkan percakapan kami.

Wajar seorang wanita dewasa, mengharapkan laki laki yang sempurna untuk meminangnya. Kriteria yang panjang disiapkan, apalagi bagi mereka yang sudah pernah memiliki riwayat kegagalan dengan pasangan sebelumnya. Biasanya yang demikian, mereka akan lebih selektif lagi dalam memilih pasangan hidup. Secara umum, wanita memang cenderung mencari seseorang yang membuatnya merasa nyaman dan aman.

Namun...

Pernakah kita berpikir ketika kita memasang target atau standar tinggi untuk pasangan hidup kita. Apakah kita sudah memantaskan diri untuk mendapatkan jodoh yang sesuai kriteria kita itu. Karena yang saya percaya, setiap kita itu berpasang pasangan. Sehingga logikanya sih, kalau kita mau mendapatkan jodoh A+ maka kita juga harus memantaskan diri A+.

Ketika kita sudah mulai menyerah, mengapa kriteria jodoh yang kita inginkan tidak juga datang. Mungkin kita perlu instropeksi diri, bercermin. Apakah saya sudah pantas mendapatkan calon suami seperti yang kita inginkan? Jika masih ragu akan jawaban dari pertanyaan itu, maka berhenti mencari dan menunggu atau berharap jodoh yang sesuai dengan kriteria terbaik dalam bayangan kita.

Kok malah disuruh berhenti menunggu dan berharap????

Karena sesungguhnya di titik kita mulai ragu apakah kita telah pantas mendapatkan calon suami yang sesuai dengan kriteria kita, di titik itulah kita harus merubah haluan. Bukan berharap, menunggu, dan meratapi keadaan tapi bagaimana kita menjadikan diri kita menjadi layak bersanding dengan laki laki terbaik manapun yang disiapkan Allah SWT untuk kita.

Mengubah diri menjadi sosok terbaik, perempuan yang layak menjadi pilihan. Bukan hanya secara fisik indah, tetapi yang lebih penting cantik hati, cerdas, dan menjadikan dirinya sebagai perempuan atau makhluk yang dicintai oleh Allah SWT.

Kesampingkan dulu kriteria kriteria bagi calon suami idaman kita. Balik posisinya, bagaimana kalau di luar sana ada laki laki yang sedang mencari perempuan idamannya untuk dipinang. Apakah itu kita yang sesuai dengan kriterianya?

So Love Your Allah SWT first, then Love Your Self... Dan pantaskan diri untuk menjemput jodoh terbaik yang disiapkan Allah SWT.

Salam,

Neng Nunung      



===
#30DWC #Day13