Showing posts with label Blogger Perempuan. Show all posts
Showing posts with label Blogger Perempuan. Show all posts

Tuesday, December 11, 2018

Mau Jadi Fulltime Blogger, Yakin?



Annyeong Haseyo Yeorobun…

Teman teman ada yang punya hobby nulis? Nulis apa, fiksi atau non fiksi? Kalau neng dari kecil suka banget nulis cerpen dan puisi. Sejak SMP neng inget banget sudah mulai nulis cerpen di buku tulis. Hobby nulis ini muncul karena kesukaan neng membaca. Dulu alm papa selalu beliin majalah Bobo dan Mentari Putera Harapan, majalah anak anak yang hits di tahun 90-an. Neng kecil dulu sering mengirim surat ke majalah Bobo hehehe gak pernah dimunculin sih, tapi pernah menang kuisnya waktu itu.

Kesukaan membaca dan nulis ini terbawa sampai dewasa. Termasuk saat memilih jurusan kuliah sehingga neng memilih Sastra Indonesia saat melanjutkan pendidikan. Dan ketika tahu tentang dunia blogging, waaaah neng berasa menemukan dunia yang tepat.    

Terus kalian udah tahu tentang blogging dan blogger kah? Udah lah ya hahahha… Anggap saja udah ya, kalo emang belom dan pengen bahasan khusus tentang dunia blogging tulis di kolom komentar yah. Kali ini neng pengen bahas tentang part time blogger vs full time blogger. Yup, sejak 2009 neng udah mulai ngeblog. Blog neng yang lama isinya puisi , cerpen, curhatan ala ala masa galau. Baru serius ngeblog menuju profesional di tahun 2015. Di awal perjalanan di dunia blogging, neng masih menganggap nge-blog sebagai hobi aja. Semata-mata menyalurkan kesukaan neng menulis.

Namun, sejak tahu gimana dunia profesional blogging neng jadi tergoda untuk serius mendalami. Dari tahun 2015 menjadi part time blogger, akhirnya memutuskan untuk jadi fulltime blogger sejak tahun 2018 ini. Lalu, apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi full time blogger? Di bawah ini beberapa poin neng bagikan berdasarkan pengalaman neng yah. Tetapi bukan tentang tools atau gadget yang dapat mendukungmu secara profesional untuk blogging yah. Yuk disimak… 

Passion Menulis dan Berbagi
Ini penting memiliki passion atau paling tidak hobi dalam menulis sebagai seorang blogger. Karena ya pekerjaannya memang menulis. Selain itu kesenangan untuk membagikan hal-hal bermanfaat juga wajib dimiliki. Sehebat apapun skill menulis yang kita miliki namun jika kita tidak suka berbagi informasi dengan orang lain, maka sulit bagi kita untuk memulai menjadi blogger profesional. Bukan berarti kita menjadi seseorang yang maha tahu yah, hanya saja ada kata-kata bijak informasi sekecil apapun yang kita bagikan mungkin akan sangat bermanfaat bagi orang lain.

Komitmen
Memiliki kemampuan menulis dan memiliki keinginan untuk berbagi dengan banyak orang kurang lengkap jika kita tidak memiliki komitmen. Terutama di awal-awal saat kita masih membangun blog kita dari nol. Saat mungkin kita belum mendapatkan “imbalan” dari aktivitas blogging. Komitmen dibutuhkan bahkan sejak awal hingga akhir. Tanpa komitmen dan konsisten menulis blog akan menjadi pekerjaan yang memberatkan dan membosankan. Misal, tentukan dalam seminggu kita akan terbitkan berapa tulisan. Dan patuhi komitmen tersebut.

Tentukan Spesialisasi Blog
Apakah kita harus menentukan spesialisasi dalam menulis blog sejak awal? Kalau neng sih di awal awal masih random, bahkan di awal banget malah nulisnya curhatan mulu. Namun perlahan mulai lebih rapi tulisannya lebih punya faedah kalo kata orang orang mah. Hehehe… meskipun masih random juga tulisannya. Maunya semua ditulis, tema apapun itu. Kalau sekarang ini neng mulai menata dan merapikan tulisan dan postingan di blog sesuai dengan spesialisasi yang neng bentuk untuk ke depannya.

Kenapa memiliki blog yang spesifik temanya penting? Ini untuk lebih memudahkan siapapun yang ingin bekerja sama dengan kita sebagai blogger. Memudahkan klien untuk mengidentifikasi blog kita itu tandanya kita semakin profesional. Semakin spesifik apa yang kita bahas dan kita bagikan, apalagi kalau kita menguasai tema tersebut maka akan semakin profesional blog kita di mata orang lain.

Upgrade Kemampuan Tentang Blogging
Kunci utama kalau ingin profesional sebagai blogger atau fulltime blogger adalah jangan berhenti upgrade kemampuan diri. Entah itu ilmu tentang menulis atau tentang teknis blogging. Ngeblog bukan hanya sekedar menulis saja, tapi banyak komponen skill pendukung tentang blog. Editing gambar, ilustrasi gambar, tentang teknis IT seputar blog, SEO, dan masih banyak hal lainnya. Dan itu wajib kita tahu. Tidak perlu mendalam kalau memang tidak memungkinkan, tapi setidaknya kita tahu dasar-dasarnya. Upgrade skill ini sangat penting karena semakin ingin kita menjadi profesional di dunia blogging, maka kita akan bertemu dengan banyak sekali blogger dengan skill yang jauh lebih baik dari kita. Dan yang harus kita lakukan adalah menjadi bagian dari mereka dengan versi terbaik dari diri kita.

Perkaya Bank Informasi dengan Cara Apapun
Neng pernah ada di workshop menulis dari Dewi Lestari. Ia pernah mengatakan seorang penulis itu pasti harus memiliki kegemaran membaca. Tidak hanya membaca buku tapi membaca kejadian di sekitarnya. Peka menangkap semua informasi yang bertebaran di sekitarnya. Mengapa? Karena menulis itu ibarat mengeluarkan menuangkan sesuatu dari teko. Apa yang kita masukkan ke dalam teko adalah apa yang kita keluarkan. Bayangkan jika tidak ada yang kita masukkan ke dalam teko tersebut, apa yang akan kita keluarkan. Begitu juga menulis, yang harus kita lakukan adalah memperkaya bank informasi dengan cara apapun. Membaca buku, mendengarkan radio, membaca koran atau portal berita, namun yang lebih penting adalah mengasah kepekaan. Iya kepekaan dalam menangkap semua informasi itu sehingga dapat mengolahnya ke dalam tulisan tulisan kita.

Naaah… ribet ga jadi fulltime blogger atau blogger profesional? Yakin masih mau jadi fulltime blogger? Hehehe…

See you at next blog spot. Bhubaay….


Tuesday, November 20, 2018

Kenapa Nulis Blog Butuh Alasan?

Ada yang pernah bertanya pada diri sendiri tentang pertanyaan seperti di judul tulisan ini?

Menasbihkan diri sebagai blogger tapi itu blog sampe besarang debu ga pernah diisi Alasannya? Banyaaaak bangett. Bisa aja dicari dari A-Z sampai A'-Z'. Gak percaya? Kudu percaya lah wong neng ngalamin kok hehehe...

Dari yang alasan klasik seperti gak punya waktu sampai alasan yang rada klasik banget seperti ga ada ide mau nulis apa... 

Heum... Padahal sebenarnya kalau teman teman ngikuti neng dari blog neng sebelumnya pasti tahu yah kata kata yang pernah neng bilang ini

Menulis bisa menjadi terapi bagi jiwa

Duluuu banget neng nulis di blog neng sebelumnya (linknya bisa dicek di header yah) memang punya tujuan. Yes, sebagai terapi bagi jiwa. I need writing to make me keep insane...

Kasus yang sama mungkin teman teman bisa tahu jika beberapa tahun lalu Eyang Habibie pernah berkisah sepeninggal Eyang Ainun dokter beliau menyarankan Eyang Habibie untuk menulis. Ini agar segala rasa sedih atau cinta dapat tercurahkan dan membantu Eyang Habibie untuk bisa sehat secara fisik dan psikis.

Di blog ini, niatnya memang ingin menjadikan menulis blogger lebih serius lagi. Tujuan menulisnya bukan lagi sekedar terapi jiwa. Blog bukan lagi dijadikan sebagai tong sampah hati tapi ingin lebih jauh berguna dan bermanfaat untuk orang lain.

Tapi, tentu kemudian tantangannya bukan lagi sekedar ga mood nulis atau sekedar waktu. Agak lebih cerdas dikit tantangannya hehehe... Menentukan apa apa yang ditulis dalam blog ini menjadi konten yang bermanfaat untuk banyak orang itu menjadi tantangan terbesar. 

Tantangan yang tentunya harus ditaklukan. Dan pasti bisa ditaklukan. Jadi kalau sekarang ditanya apa perlu alasan untuk menulis blog? Buat neng iya. Menyebarkan konten positif dan bermanfaat. Meskipun berdasarkan dari pengalaman personal tapi juga harus bermanfaat bagi orang lain. Eh ciyeee yakin neng bisa? Wkwkwk InsyaAllah yaaa... yuk mari dibantu prok prok prok.

Kenapa butuh alasan? Alasan itu buat neng adalah bahan bakar dalam menjalankan semuanya. Triggernya harus kuat agar ketika muncul kesulitan atau tantangan di depan ga jadi mundur teratur. Setujuuu apa setujuuu??

Tuesday, May 17, 2016

Ini Cara Terhindar dari Infeksi Saluran Kemih ala Anita D’Caritas


Kalau saja saya membaca tulisan mbak Anita Carolina di blognya Anita D’Caritas lebih awal mungkin saya bisa mengantisipasi agar tidak terdiagnosis infeksi saluran kemih beberapa waktu lalu. Yup, secara detail mbak Anita, yang memiliki pengalaman sebagai tenaga kesehatan ini, menjelaskan tentang infeksi saluran kemih yang sering dialami oleh kaum perempuan.

Dalam tulisan PerempuanHati-hati dengan Infeksi Saluran Kemih menuliskan hal-hal yang mengindikasikan kita terkena infeksi saluran kemih, antara lain seperti saat buang air kecir terasa nyeri dan yang keluar hanya sedikit (anyang-anyangan), atau ada rasa mengganjal di area kandung kemih. Menurut mbak Anita, jika kita mengalami gejala seperti itu besar kemungkinan kita mengalami infeksi saluran kemih. Tentunya perlu pemeriksaan dokter lebih lanjut.

Dalam tulisannya, Ibu seorang anak ini menjelaskan asal muasal adanya infeksi ini berasal dari bakteri E. Coli yang berada di saluran sistem perkemihan. Jika dibiarkan, bakteri ini akan masuk sampai ke ginjal. Untuk tahu apakah bakteri dalam urin kita berada di ukuran normal atau abnormal harus melalui tes urin di laboratorium. Menurut mbak Anita, perempuan lebih rawan terkena penyakit ini karena saluran kemih pada perempuan lebih pendek daripada laki-laki.

Mbak Anita membagikan tipsnya nih agar kita terhindar dari penyakit infeksi saluran kemih. Tipsnya antara lain :
  • Kita harus menjaga agar kondisi daerah kelamin kita tidak basah dan lembab
  • Pastikan membasuh dengan air mengalir atau air bersih setelah buang air kecil
  • Setelah membasuh dengan air, pastikan di lap hingga kering setelah buang air kecil
  • Banyak minum air putih
  • Mengganti pakaian minimal 2 kali dalam sehari

Beneran deh saya nyesel banget tahunya tentang ini semua terlambat. Hingga kemarin hasil lab memperlihatkan jumlah bakteri dalam urin saya jauh di atas angka normal. Sakit perut bagian bawah ini membawa saya harus menginap di rumah sakit selama seminggu. Dan dari sinilah terkuak penyakit-penyakit lainnya. Jangan sampai baru mengobati setelah parah. Di luar itu semua, tugas kita untuk merawat kesehatan. Merawat tubuh yang sudah dikaruniai Allah SWT.

Benar kata mbak Anita, kalau kita sehat, kerja pasti juga akan tenang.

Semoga bermanfaat.
Neng Nunung


Monday, May 16, 2016

Belajar Konsistensi Ngeblog dan Semangat Berbagi dari Cerita Ida


Blognya mbak Ida Tahmidah, Cerita Ida, ini membuat langsung jatuh hati sejak pandangan pertama. Bagaimana tidak, template blognya yang cantik dan sangat ringan dan user friendly membuat saya betah berlama-lama berselancar di blog ini, membaca satu demi satu artikelnya. Dan begitu satu persatu saya membaca tulisan mbak Ida, saya menyadari satu hal bahwa beliau salah satu blogger yang ajeg di jalannya.

Ibu lima orang anak ini pernah bercerita bahwa sesungguhnya beliau sudah mulai ngeblog sejak jamannya Multiply. Huwaaa… Itu lama banget. Jadi ingat saat awal-awal ngeblog, blog saya isinya tulisan galau, puisi, curhat, dan lain-lain. Kemudian vakum lama baru aktif lagi akhir 2015. Dan membaca blog Cerita Ida membuat saya malu, bukan hanya karena dari sisi kualitas tulisan mbak Ida yang jauh lebih bagus dari saya, tapi juga malu karena inkonsistensi saya dalam menulis.

Saya jarang sekali membaca postingan tulisan yang tersirat curhat dalam blog Cerita Ida. Saya hanya menemukan tulisan yang isinya berbagi manfaat. Konsistensi menebar manfaat melalui tulisan ini tersaji dari awal post di blog Cerita Ida pada bulan Juni 2012 tentang Redenominasi. Dalam tulisan pertama di blog Cerita Ida ini, mbak Ida Tahmidah menuliskan tentang rencana Pemerintah untuk melalukan redenominasi yang banyak dicemaskan oleh masyarakat. Ia menjelaskan dalam tulisannya tentang perbedaan redenominasi dengan senering. Senering atau pemotongan nilai mata uang seperti yang pernah terjadi di tahun 1950.

Tulisan-tulisan mbak Ida selain senantiasa berbagi tips dan manfaat kepada banyak orang, blog ini juga berisi syiar tentang agama. Namun syiarnya disajikan dalam bentuk tulisan yang “adem”. Tulisan Mbak Ida memberikan insight tentang urusan agama tanpa berkesan menggurui. Salah satu unggahan tulisan tentang agama yang menarik saya adalah AmalanPerempuan Haid di 10 Malam Terakhir Ramadhan.  Dari tulisan ini, saya sebagai perempuan muslim jadi lebih tahu, bahwa saat kita sedang haid pun, masih bisa memaksimalkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan.

Mbak Ida Tahmidah ini selain konsisten menulis di blog, beliau ternyata juga produktif juga sebagai penulis buku. Beberapa buku anak dan antologi bersama komunitas Ibu Ibu Doyan Nulis pernah ia terbitkan.

Nah apa sih yang bisa ditiru dari mbak Ida Tahmidah ini? Kalau saya sih merumuskannya ada 4. Antara lain :      
  1. Semangat untuk terus berbagi hal positif dan baik 
  2. Konsistensi dalam menulis
  3. Selalu berproses untuk belajar menulis lebih baik
  4. Aktif di banyak komunitas blogger dan menulis

Yuk ah belajar jadi blogger yang lebih konsisten dan fokus untuk membagikan hal-hal positif melalui tulisan. Belajar dari mbak Ida Tahmidah melalui blognya www.idatahmidah.com.

Semoga bermanfaat.
Neng Nunung


Friday, May 13, 2016

Belajar Menjadi Manajer Rumah Tangga dari Blog Ira Guslina


Beberapa hari terakhir saya berkesempatan untuk menekuri Blog Mbak Ira Guslina, DuniaBiza. Membaca satu persatu artikel dalam blog DuniaBiza ini seperti membuat saya belajar banyak hal sekaligus di satu tempat. Awalnya saat mendapati jika nama blog nya mbak Ira itu DuniaBiza, dalam pikiran saya, aaah paling juga hanya seputaran bisnis, MLM, atau sejenisnya. Tapi saya salah besar ternyata. Its more than an ordinary business, its about managing your family and your life.

Buat saya yang baru menikah (haish udah 2 tahun juga masih dibilang baru aja), tulisan demi tulisan yang diunggah mbak Ira itu seperti labirin labirin ilmu yang siap untuk digali. Hal ini sesuai dengan tagline yang dipilih oleh mbak Ira untuk blognya, “Cerita tentang Family, Lifestyle, & Inspirasi”. Beberapa hal yang bisa dipelajari dari blog DuniaBiza.

Untuk Para Ibu atau Ibu Wannabe
Saya suka bagian ini hehehe. Sebagai Ibu Wannabe, saya selalu suka membaca artikel bagaimana merawat anak, tips saat hamil, kesehatan anak, dan lain lain. Salah satu artikel yang cukup menarik bagi saya adalah tentang mitoskeliru soal pemberian ASI 

Dalam artikel ini, tidak tanggung-tanggung mbak Ira langsung berkonsultasi dengan nutrisionis dan konselor ASI, Sri Parmala Susi. S.ST, RD. 10 mitos keliru diungkap dengan detail dengan bahasa yang mudah dicerna oleh pembaca awam seperti saya. Misal, tentang ASI pertama yang dimitoskan mengandung penyakit.

“Faktanya, susu pertama susu pertama berupa cairan berwarna kuning atau disebut kolostrum merupakan cairan terbaik yang harus diberikan pada bayi. Kolostrum mengandung zat kekebalan yang melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare...”
Atau postingan lain tentang menentukan tanggal Caesar

Tulisan ini diunggah karena kegelisahan mbak Ira karena seringnya muncul artikel tentang melahirkan secara SC atau Sectio Caesare. Apakah memang saat kita memilih melahirkan dengan SC kita bisa seenaknya saja memilih tanggal cantik untuk melahirkan. Ternyata, menurut mbak Ira paling tidak ada 6 hal yang harus dipertimbangkan saat memutuskan tanggal kelahiran secara SC.

Menurut artikel mbak Ira di DuniaBiza, selain usia janin yang harus diperhatikan ada banyak hal yang juga harus dipertimbangkan. Misal, kesehatan Ibu, USG maksimal harus seminggu sebelum HPL, ketersediaan darah, dan faktor penting lainnya adalah rumah sakit. Apakah rumah sakit tersebut pro IMD atau tidak. Selain itu juga berapa biaya rumah sakit itu juga layak jadi pertimbangan.

Aneka Informasi di Kategori Wallet
Di dalam blog DuniaBiza juga terdapat banyak artikel terkait keuangan. Ingin tahu tentang seluk beluk BPJS, klaim asuransi Jasa Raharja jika mengalami kecelakaan, tips memilih asuransi, atau jika ingin tahu bagaimana mengatur uang bulanan, ada di kategori ini.

Mengapa artikel artikel ini menjadi penting? Karena menjadi ibu bukan hanya menjadikan perempuan sempurna karena melahirkan keturunan. Tetapi ibu juga harus siap menjadi manajer keuangan, guru les bimbel, antar jemput anak sekolah, dan masih banyak roles lainnya. Nah kalau ingin cari tahu lebih detail tentang keuangan atau seputaran itu, langsung ke tkp saja. Dijamin betah dan terjawab semua pertanyaannya.

Intip Lifestyle Kekinian untuk Ibu Ibu
Apalah artinya Ibu kekinian jika tidak paham sedikit soal lifestyle dan info terkini lainnya. Di kategori ini, mbak Ira menuliskan tentang banyak hal. Lebih ke gado-gado kalau menurut saya. Salah satu dari sekian banyak artikel yang diunggah di blog DuniaBiza yang saya sukai adalah tentang info lomba. Jangan protes yah hehehe.

Blog mbak Ira Guslina ini sangat ringan dan mobile friendly. Diakses melalui smartphone pun tidak lemot sedikitpun atau lag. Apalagi saat diakses dari PC atau notebook.

Penasaran dengan mbak Ira Guslina yang dari tadi saya sebut-sebut hehehe. Mbak Ira sudah malang melintang di dunia blogging dan menulis sejak lama. Ibu dua orang anak ini terus merekam jejak kesehariannya, pikirannya, dan apa yang terjadi di lingkungannya.

Yang masih penasaran dengan mbak Ira Guslina, sila hubungi :
Twitter: @duniabiza
Facebook : Ira Guslina atau Dunia Biza

Semoga bermanfaat.
Neng Nunung




Thursday, March 31, 2016

Belajar tentang Kekayaan Hidup melalui Bunda Icha



Bunda Icha dan jejak petualangannuya
Saya mengenal bunda Icha, panggilan akrab bunda Elisa Koraag, murni dari dunia maya. Lebih tepatnya dari dua komunitas blogger yang saya ikuti, Fun Blogging dan Blogger Perempuan. Yup, sejak mulai fokus untuk nge-blog dan belajar serius soal blogging, saya memilih untuk bergabung di dua komunitas blogger tersebut juga di beberapa grup lain. Dari sekian banyak blogger wira-wiri di grup, nama bunda Elisa Koraag sering sekali muncul.

Awalnya saya berpikir, ini emak-emak aktif banget sih nulisnya. Aktif banget ikut kegiatan ini dan itu. Kekepoan saya meningkat, saya mulai menambahkan akun FB bunda Icha sebagai teman FB saya. Dan membaca artikel demi artikel yang diunggahnya di blog Elisa Koorag. Hasil dari kepo yang tidak berkepanjangan itu membuat saya benar-benar mengamini beliau memang sosok yang aktif di berbagai lini kegiatan.

Bunda yang terlahir sebagai anak ke 7 dari 11 bersaudara ini dulunya aktif sebagai reporter freelance, bahkan sejak masa kuliah. Bunda Icha juga pernah bekerja di Radio Pesonna FM selama 10 tahun. Ini menjawab keingin tahuan saya bagaimana bunda Icha bisa menuliskan reportase acara atau tulisan lainnya dengan sangat apik.

Bunda Icha bersama suami
Ibu dari sepasang anak yang memasuki dunia remaja ini, Vanessa E. Monoarfa dan Bastian C. Monoarfa ini pernah mengelilingi 31 propinsi di Indonesia, kecuali Aceh, Ambon, dan Maluku saat ia bekerja di perusahaan penelitian sosial, politik, dan marketing selama 7 tahun. Yang membuat saya sungguh salut, dengan prestasi pekerjaan yang seperti itu, bunda Icha memutuskan untuk menjadi fulltime mommy pada tahun 2011.  

Saat membaca tulisan-tulisan di blog bunda Icha, kita seperti membaca kehidupan. Banyak sekali jejak kehidupan, cerita, dan pengalaman hidup yang bunda Icha tuangkan dalam blognya.

“Saya perempuan sederhana yang mencintai apa yang saya miliki. Saya menuangkan kegelisahan, kebahagiaan, pemikiran, termasuk kekecewaan, dan kemarahan saya lewat tulisan. Ada yang berupa curhat galau, puisi, nyinyir, atau tulisan ringan di blog” ucap bunda Icha.
Yup, bunda Icha menjejakkan kekayaan pengalaman hidupnya melalui tulisan. Tidak hanya menulis di blog, tulisannya juga tersebar di banyak antologi baik fisik maupun non fiksi. Blognya pun tidak hanya satu di www.elisakoraag.com tapi juga banyak blog lainnya antara lain :


Saya yang blogger newbie wajib hukumnya belajar banyak dari bunda Icha. Belajar tentang konsistensi menulis. Belajar tentang mengolah rasa dalam tulisan. Belajar bagaimana melapurkan secara utuh sebuah catatan perjalanan dan kegiatan. Dan banyak hal lainnya.

Saat ini kalau teman-teman mau kepoin bunda Icha, bisa langsung merapat ke sosial media yang dimilikinya.
Instagram: @elisakoraag
G+: Elisa Koraag
Twitter: @mamavanenbas
WA dan telegram: 088809900802
Email: elisa201165@gmail.com

Foto-foto diambil dari https://www.facebook.com/elisa.koraag
Semoga bermanfaat



Saturday, March 12, 2016

Membaca Blog Hairi Yanti, Membaca Kenangan

Beberapa waktu lalu saya mendapat kesempatan berkenalan secara maya dengan mbak Hairi Yanti. Saya mampir di blog mbak Yanti, HairiYantidotcom, waktu itu dan saya langsung jatuh cinta. Bukan hanya karena tampilan blognya  yang sangat segar dan girlie, tapi juga karena content yang ada di dalam blog mbak Yanti.

Saya menekuri kata demi kata, tulisan yang diunggah satu per satu. Dan kemudian memori saya terlempar jauh sekali. Membaca blog HairiYantidotcom membawa kenangan saya terbang ke dua puluh tahun silam.

Saya dibesarkan di keluarga yang sederhana. Sejak kecil hobi saya membaca. Setiap minggunya, Papa selalu tidak lupa membelikan saya majalah Bobo. Setiap Kamis sore, saya selalu bersemangat menunggu Papa pulang. Karena pasti beliau membawa majalah Bobo untuk saya. Kalau Papa datang, saya selalu menghambur keluar dan merajuk menanyakan majalahnya mana. Kalaupun hari itu Papa tidak membawa majalah Bobo, maka Papa akan mengajak saya naik motor vespanya ke kios majalah yang agak jauh dari rumah.

Membaca cerpen demi cerpen, serial Bona dan Rong Rong, Nirmala, Keluarga Bobo, dan lain-lain yang membuat saya betah berjam-jam membaca majalah. Saya jadi sering berhayal ada di dunia Bobo, berpetualang dengan tokoh-tokohnya. Selain itu, saya juga sering menulis surat ke Redaksi Bobo, tiap minggu saya selalu antusias mencari adakah surat saya yang dimuat. Selain itu juga, saya sering ikut kuis atau sekedar mengisi soal yang ada di majalah Bobo.

Sesaat, membaca blog mbak Yanti membuat mata saya berkaca-kaca. Mengingat masa kecil saya yang tumbuh dengan dongeng keluarga Bobo. Ternyata mbak Yanti ini penulis cernak (cerita anak) yang sangat produktif. Tulisannya sering sekali dimuat di majalah Bobo.

Ada cerita tentang Rani yang “ditangkap” Polisi di sini 

Ada juga tips menulis cerita anak di sini 

Selain, tentang cerpen anak, blog HairiYantidotcom ini juga menceritakan keseharian mbak Yanti yang putri asli Kalimantan. Ada tentang makanan, resensi buku, catatan perjalanan mbak Yanti, dan masih banyak lagi. Teman-teman harus kenal deh ama mbak Yanti. Masuk sini  yah kalau mau kenal.

Terima kasih mbak Yanti karena saya jadi mengingat kenangan indah masa kecil saya.

Pengen pulang ah, pengen peluk Papa dan bilang terima kasih karena masa kecil yang indah.

Semoga bermanfaat.

Neng Nunung