Wednesday, October 22, 2025

The Rest Stop ; Pictorial Book yang Kisahnya Menghangatkan Hati

The Rest Stop ; Anabul Hanya Punya Kita Hingga Akhir Hidupnya || Penulis : Mijin Jung | Ilustrator : Jaseon Gu || @penerbitbaca ||Cetakan Pertama, Mei 2024 || 57 halamann

Rate : 5/5 ⭐


Jika anabul-anabul di rumah diberi kesempatan untuk curhat mungkin akan banyak cerita yang mereka sampaikan. Kisah ini lah yang kemudian bisa kita temukan di buku The Rest Stop karya Mijin jung dan ilustrator Jaseon Gu. Pictorial book ini berkisah tentang hewan-hewan yang berdatangan ke sebuah rumah kayu di tengah hutan. Rumah itu dihuni oleh seorang pemuda yang dengan terbuka mendengarkan keluh kesah parah anabul itu. 

Kucing, Anjing, Hamster, dan Burung Parkit datang bergantian menceritakan kisah tentang manusia pemilik mereka pada anak muda itu. Ada yang merasa dipermalukan oleh hooman, ada yang seperti tidak dianggap lagi, atau si parkit yang lelah diminta terus bernyanyi atau berkicau. Hingga si pemuda menawarkan untuk para anabul itu kabur dan pergi dari rumah mereka masing-masing dan melakukan perjalanan dengannya. Para anabul itu pun setuju setelah menandai perjanjian dengan tapak kaki mereka. 

Bagaimanakah perjalanan mereka setelahnya? Seru banget dan membuat hangat di dada ceritanya. Buku cerita ini menunjukkan kepada kita, terutama yang memiliki anabul di rumah, bahwa memelihara anabul itu tidak hanya memelihara makhluk hidup tapi juga menjalin keterikatan emosional dengan mereka. Jika selama ini, kita manusia menganggap memiliki anabul itu bisa jadi healing dan pengobat sepi. Bagi mereka pun ternyata keberadaan kita sebagai hooman sangat penting bagi mereka. Ya tentulah karena kita manusia lah yang memberikan mereka makanan dan kenyamanan hidup. Tapi lebih dari itu, anabul yang sudah terikat emosional dengan pemiliknya, ia tidak akan bisa jauh dari pemiliknya. Masih ingat cerita Hachiko? Ya kurang lebih begitu lah kisah dalam The Rest Stop ini.

Buku cerita ini tipis, ceritanya ringan, ilustrasi gambarnya sederhana, tapi semuanya membuat kita pembacanya merasa hangat dan dipeluk dalam kebahagiaan. Bisa banget dibaca oleh para pemilik anabul di luar sana agar makin sayang dengan anabulnya. Atau bahkan setelah membaca buku cerita ini, yang belum punya anabul tergerak untuk memelihara 1 atau dua anabul. Baca deh, saya jamin kita akan menemukan kebahagiaan itu. 

Selamat membaca.  



Tuesday, October 21, 2025

Momotaro versi Akutagawa Ryunosuke Bukan Lagi Dongeng Anak-anak


Momotaro || Akutagawa Ryunosuke  || @penerbitharu ||Cetakan Pertama, Agustus 2024 || 68 halaman 


Rate : 4.5/5 ⭐


"... Tapi, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, semuanya suka bohong, nafsunya besar, mudah terbakar cemburu, sombong sekali, suka saling membunuh, membakar, mencuri, mereka itu binatang yang tidak bisa dikendalikan..."


Cuplikan di atas adalah petuah dari nenek gergasi kepada cucu-cucunya, para gergasi muda. Cuplikan itu bagaimana pada gergasi mendeskripsikan manusia. Terlihat mengerikan ya? Itulah yang berusaha dihadirkan oleh Akutagawa Ryunosuke dalam cerita Momotaro versinya. 


Momotaro sendiri adalah cerita rakyat yang terkenal sekali di Jepang. Hidup dan dihidupkan dari masa ke masa. Sebelum Akutagawa, ada juga Momotaro versi Iwaya, yang menurut Dewi Anggraeni di ulasannya di buku ini, hadir dengan versi yang lebih propaganda kekaisaran Jepang. Sementara versi Akutagawa ini lebih menampilkan versi kekaisaran Jepang yang berbeda. Ekspansif dan gelap. 


Jika kisah Momotaro yang selama ini kita kenal, bersiifat baik dan sarat dengan ilmu kebajikan. Serta gergasi yang digambarkan sebagai makhluk yang jahat yang kemudian ditaklukan oleh Momotaro. Di cerita Momotaro versi Akutagawa, kita akan membaca Momotaro yang licik, kejam, dan memiliki sifat buruk lainnya. 


Cerita Momotaro ini juga memberikan insight bahwa kita tidak bisa serta merta melakukan penghakiman hanya dengan melihat satu sisi saja. Kita harus bisa melihat dari banyak perspektif sebelum melakukan penilaian terhadap sesuatu. Bagi kita pembaca yang sudah pernah mendengar atau membaca kisah Momotaro sebelumnya, versi kali ini saya bisa bilang cukup fresh. Banyak kejutan di sana sini, terutama pada penggambaran yang berbeda. Gergasi digambarkan hidup damai bagai di surga. Sementara manusia digambarkan hidup serba susah. 


Apakah Momotaro versi Akutagawa ini masih bisa disebut dongeng untuk anak-anak? Heum... terlalu gelap rasanya. Tapi Momotaro versi yang telah diterjemahkan dan diterbitkan penerbit Haru ini masih seru banget dibaca. Bahkan untuk dibaca sekali duduk. 


Selamat Membaca



Saturday, October 18, 2025

Perempuan dengan Segala Hidup yang Menakutkan


Sihir Perempuan || Intan Paramaditha || @bukugpu ||Cetakan Kelima, 2025 || 183 halaman 

Rate : 5/5 ⭐

Bagaimana jika kisah tentang perempuan berbagai bentuk dibalut dengan cerita dongeng, mistis, mitos, horor, atau jenis thriller lainnya? Ini lah yang bisa kita dapat saat menekuni cerita demi cerita dalam kumpulan cerpen Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha. Ada 11 cerita tentang perempuan yang sangat dark dan menakutkan atau "menakutkan" dalam buku ini.

Di cerita Pemintal Kegelapan, kita bisa menemukan kisah seorang ibu tunggal yang yang "dibunuh" oleh stigma janda yang disematkan oleh masyarakat. 

Di cerita Vampir kita bisa melihat bagaimana perempuan bisa direndahkan oleh laki-laki karena relasi kuasa. dan bagaimana ia kemudian menjadi "pembunuh".

Kita juga bisa menemukan versi lebih gelap dari kisah cinderella di cerita berjudul Perempuan Buta Tanpa Ibu Jari. Penulis menggambarkan Larat - Cinderella dari POV saudara tirinya yang bukan seindah cerita yang sering kita dengar. Bagaimana saudara tiri Larat digambarkan sebagai saudara yang manipulatif dan keji. Ada masa saudara tirinya memohon-mohon bantuan pada Larat tapi tidak dipedulikan.

Atau ada juga cerita arwah seorang perempuan yang gentayangan setelah ia mengalami kecelakaan di cerita berjudul Mobil Jenazah. Bagaimana ia digambarkan memiliki kehidupan yang sempurna sejak sejak sebelum menikah, memiliki suami yang sukses, anak-anak yang berprestasi, dan profesinya sebagai dokter menyempurnakan hidupnya. Hingga dua minggu kematiannya, ia masih gentayangan di halte rumah sakit. Ia menganggap dirinya masih hidup dengan segala lanturan pikirannya. 

Dan masih ada kisah-kisah lainnya tentang perempuan dengan berbagai bentuknya dan dibalut dengan cerita mistis, mitos, dongeng, dan horor yang mencekam. 

Awal sekali saat memilih kumpulan cerpen ini untuk dibaca, saya pikir hanya cerita misteri biasa saja. Tapi ternyata saya salah. Kumpulan cerpen ini berusaha menghadirkan cerita tentang perempuan yang beragam bentuk, manusia, hantu, tokoh mistis seperti Nyi Roro Kidul, dukun, bahkan boneka porselen. Sarat akan isu feminis, cerita-cerita ketidak adilan yang dialami perempuan. Semua hadir dengan POV yang berbeda. 

Tidak semua hal yang menakutkan berwujud hantu atau demit, terkadang juga berwujud manusia. Intan Paramaditha berhasil menghadirkan pesan itu dalam kesebelas cerita dalam buku ini. Gaya penulisannya indah, penuh metafor, dan sedikit berani. Hal ini nampak pada beberapa bagian dalam cerita yang memperlihatkan adegan sensual, berbalut horor mencekam. 

Namun jujur, dari kesebelas cerita, tidak semua bisa mudah dibaca dan dipahami. Saya sempat tersendat membaca di beberapa bagian, karena harus mencerna lebih dalam maksud dari kata-kata yang tertulis itu. Hal ini, sebenarnya tidak merusak keseluruhan isi buku ini, tetap menakutkan, ceritanya tetap menarik, pesan tentang isu-isu perempuan yang dibalut cerita mistis juga masih bisa ditangkap. 

Kalau kalian suka baca buku sastra yang bahasanya indah sekaligus suka cerita horor mencekam, kumpulan cerita Sihir Perempuan ini bisa dijadikan pilihan bacaan. Selamat membaca dan temukan kejutan di dalamnya

Dua Wajah, Satu Nama, Satu Trauma


π·π‘’π‘Ž πΊπ‘Žπ‘‘π‘–π‘ . π‘†π‘Žπ‘‘π‘’ π‘π‘Žπ‘šπ‘Ž. π‘†π‘Žπ‘‘π‘’ π‘…π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘ π‘–π‘Ž

π»π‘Žπ‘™ π‘šπ‘’π‘›π‘”π‘’π‘Ÿπ‘–π‘˜π‘Žπ‘› 𝑖𝑑𝑒 β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’π‘  π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Žπ‘‘π‘– 𝑑𝑒𝑙𝑒 π‘Žπ‘”π‘Žπ‘Ÿ π‘šπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘Ž π‘šπ‘’π‘›π‘¦π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘›π‘”π‘–π‘˜π‘’. π΄π‘π‘Ž π‘Žπ‘˜π‘’ β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’π‘  π‘ π‘Žπ‘˜π‘–π‘‘ π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Žβ„Ž π‘‘π‘Žπ‘› β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘ π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› π‘˜π‘œπ‘›π‘‘π‘–π‘ π‘– π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘›π‘‘π‘’ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Žπ‘’ 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘  π‘‘π‘–π‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žπ‘–? 

πŸ€πŸ€πŸ€

Yujin, Yujin || Lee Geumyi  || @penerbitharu ||Cetakan Pertama, Juni 2025 || 274 halaman 

Rate : 5/5 ⭐


Bagaimana kalau di kehidupan yang singkat dan lingkupnya kecil ini kita dipertemukan dengan seseorang yang memiliki nama yang sama, bahkan marga. Inilah yang dirasakan Lee Yujin. 

Siswi SMP di Korea Selatan yang dipertemukan dengan teman masa kecilnya saat TK yang memiliki nama sama, Lee Yujin. Meskipun memiliki nama yang sama, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Dari bentuk tubuh, yang satu tinggi besar, yang satu kecil. Yujin Kecil adalah juara sekolah, sementara Yujin Besar biasa-biasa saja nilainya. Yujin Besar lebih ekstrovert, Yujin Kecil lebih tertutup. 

Di antara perbedaan itu, ternyata mereka berbagi rahasia masa lalu yang sama. Rahasia yang menjadi trauma masa kecil. Mereka tumbuh terpisah tapi sama sama menghadapi trauma yang sama namun mengatasinya dengan cara yang berbeda. 

Novel ini menggambarkan kehidupan remaja di Korea Selatan yang penuh tekanan dan persaingan. Persaingan nilai, persiapan masuk ke SMA favorit. Bullying. Ketakutan-ketakutan manusia kecil berusia remaja dalam menghadai masa dewasa dan pubertas. 

Di novel Yujin, Yujin juga menunjukkan bagaimana peran orang tua dalam tumbuh kembang anak dan remaja. Ada orang tua yang langsung melakukan cut off sang anak dengan lingkungan yang dianggapnya toxic. Ada orang tua yang mencoba memaksakan anak untuk match dengan standar sosial tentang capaian prestasi, nilai, sekolah, dll. Orang tua digambarkan mematok ekspektasi yang tinggi sekali pada anak, sehingga anak-anak dibuat struggling untuk memenuhi ekspektasi itu. 

Secara umum, novel ini ringan dibaca hanya saja saya merasa pace penulisan ceritanya agak lambat. Karena ada dua POV dalam novel ini. POV Yujin Besar dan Yujin Kecil yang keduanya memiliki gaya tutur dan berpikir yang berbeda. Sehingga pembaca harus menyesuaikan setiap berubah POV. 

Novel ini harusnya dibaca oleh orang tua? Iya betul. Meskipun kisahnya, kisah anak remaja tapi orang tua harus membaca novel ini agar mengetahui POV dari anak-anak remaja mereka untuk memahami mereka. 

Oh ya, karena ada bagian cerita yang masuk kategori trigger warning jadi siap-siap mendampingi anak-anak jika mereka membaca novel ini.  Orang tua harus hadir di rumah sebagai teman, pelindung, pengayom, dan memberikan rasa aman pada anak. Tidak hanya ada, tapi hadir membersamai tumbuh kembang anak. 

Kalau kamu mencari bacaan yang ringan namun sarat dengan pesan yang membuat kita merefleksikan lagi peran kita sebagai manusia dewasa. Novel ini jawabannya. 



Sunday, September 28, 2025

Belajar Tentang Hidup dari (yang katanya) Novel Komedi ; Ulasan Timun Jelita volume 2


Timun Jelita vol 2 || Raditya Dika  || Gagas Media ||  Cetakan Pertama, 2025 || 230 halaman 

Rate : 5/5 ⭐


Menemukan cinta berari menemukan siapa yang bisa menerima keanehan diri kita. Cinta berarti kerelaan menerima itu. 

Timun Jelita - Raditya Dika 



Jika ada kata kata don't judge book by its cover, maka untuk novel satu ini perlu disematkan dong judge book by its genre. Sungguh tidak diduga saat membaca novel yang katanya novel komedi ini, saya dibuat nangis haru dan tertampar berkali-kali.

Novel Timun Jelita volume 2 ini masih berkisah tentang kehidupan pria usia 40 tahunan bernama Timun yang tengah menghidupi impiannya bermain band. Ia bersama sepupunya Jelita lantas membuat grup band Timun Jelita. Sama seperti di volume sebelumnya, volume kedua ini tetap menceritakan pengalaman Timun dan Jelita merintis band Timun Jelita. 

Bagaimana Timun dan Jelita mengembalikan gairah bermusik mereka setelah EP pertama mereka terbilang sukses.  Bagaimana proses kreatif mereka dalam menciptakan logika. Jatuh bangunnya merintis band baru yang leadernya adalah bapak bapak usia 40 tahun. Oh ya, ada juga cerita tentang Robert, manager Timun Jelita yang sering kali masalahnya menjadi sumber inspirasi lagu Timun Jelita. 

Tapi yang menarik, novel yang katanya komedi ini banyak banget ngasih insight tentang kehidupan. Cerita Slice of Life di novel ini sangat berasa menyentuh di beberapa kisah di tiap bab ceritanya. Tokoh-tokoh di novel ini secara tidak langsung memberikan insight ke pembaca jika kita berada di situasi tidak baik-baik saja, atau ketika ada orang lain melakukan hal buruk pada kita, yang terpenting dalam kondisi seperti itu adalah respon yang kita keluarkan. Yang bisa kita kendalikan adalah apa yang ada di diri kita.

Ada satu momen membaca yang membuat saya terharu bahkan menangis, yaitu ketika momen Timun tersadar ia hampir kehilangan sesuatu yang penting dalam hidupnya demi mengejar sesuatu yang dibilang impiannya. Dia hampir kehilangan semuanya, karir bermusiknya, relationshipnya dengan Jelita, hubungannya dengan istrinya, bahkan dengan dirinya sendiri.  

Salah satu quote yang menurut saya menarik adalah "Bahaya, kalau kita hanya fokus ke hasil, Timun. Gak akan bahagia... Fokus ke usahanya. Kebahagiaan harus dari ketika lagi berusaha."

Novel yang katanya komedi ini berhasil mengacak-acak emosi saya saat membaca. Kadang ketawa, kadang sedih, kadang termenung berpikir, kadang nangis, terus ketawa lagi. Beneran seperti hidup kan. Tidak selalu baik-baik saja, kadang ada juga shit happen terjadi, tapi ya tetap harus dinikmati perjalanannya. Namanya juga hidup. 

Apakah novel ini bisa dibaca stand alone tanpa membaca volume pertama, jawabannya bisa tetapi jika kita ingin mengetahui universe berpikir dan alasan Timun membuat keputusan menghidupin impiannya sebagai pemain band, kalian perlu membaca Timun Jelita volume pertamanya. 

Novel ini bisa banget dibaca untuk kamu yang ingin cerita komedi yang fresh, tidak hanya lucu, tapi menawarkan value yang lebih dalam. Yeoreobun Timun Jelita laneun chaeg-eul ilg-eoboseyo.