Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 4 || Reiko Hiroshima || Penerbit Pop || Cetakan pertama, 2024 || 165 halaman
Rate : 5/5 ⭐
Hi Annyeong Teman Nunna
Buku yang Nunna ulas kali ini adalah volume keempat dari seri Toko Jajanan Ajaib Zenitendo karya Reiko Hiroshima. Di volume keempat ini masih dihangatkan dengan persaingan antar dua toko jajanan, Zenitendo dan Tatarimedo. Beniko dari Zenitendo yang menawarkan jajanan yang dapat mewujudkan harapan secara ajaib dan meminta imbalan berupa uang koin unik. Sementara itu, Yodomi dari Tatarimedo menciptakan jajanan yang sama-sama mewujudkan keinginan seseorang tapi sebagai imbalannya ia akan menyerap energi buruk, amarah, keputusasaan, dan segala hal negatif yang muncul dari orang yang memakan jajajanannya.
Dalam volume keempat ini, terdapat jajanan Kaleng Firasat dan Moci Goreng Curang, Bakpao Serigala, Celengan Kantuk dan Kerupuk Beras Nirlelap, Telu Cokelat Goblin, Moci Goreng Kumbang Gigi, dan Permen Sirup Jagung Pelangi. Bagaimana sudah terbayang seseru apa cerita di volume kali ini hingga muncul jajanan ajaib seperti itu?
Oh ya, tapi yang mau Nunna highlight dari Zenitendo ini ada dua hal. Yang pertama tentang isu perundungan dan yang kedua tentang harapan yang kita ucapkan.
Isu perundungan diangkat di Zenitendo volume 4 ini di judul Kaleng Firasat dan Moci Goreng Curang serta Bakpao Serigala. Dua judul secara tersirat dan tersurat mengusung isu perundungan. Bagaimana seseorang yang merasa memiliki kelebihan baik fisik, kemampuan, materi, dll terkadang secara sadar maupun tidak dapat menjadi pelaku perundungan. Seperti yang dialami Yosuke pada cerita Bakpao Serigala yang awalnya merupakan korban perundungan, kemudian malah berubah menjadi pelaku perundungan. Ia sempat menyampaikan bahwa
"Yang melakukan, sih, cuma menganggapnya main-main. Mereka tidak tahu bagaimana perasaan yang jadi korban... Aku ingin bisa berubah wujud seperti mereka..."
Namun, ketika ia telah mendapatkan "kekuatan" itu, Yosuke berbalik menjadi perundung di sekolahnya. Sama seperti pelaku yang selama ini merundungnya.
Di dunia nyata banyakkah orang seperti Yosuke? Banyak. Orang-orang baik yang dulunya tertindas sebagai korban, memiliki kecenderungan akan menjadi pelaku di masa kemudian. Lantas bagaimana memutus siklus itu? Melalui kepekaan dan peran orang-orang di sekitar terjadinya peristiwa perundungan. Orang-orang dewasa di sekitar anak-anak ini punya peranan untuk memutus siklus perundungan dengan memberikan edukasi yang tepat.
Jika di buku cerita Zenitendo ini perlu keajaiban untuk menyadarkan Yosuke, maka di dunia nyata perlu peran aktif lingkungan terdekat, orang tua, guru, sekolah, dan masyarakat.
Lantas poin kedua tentang Keinginan atau Harapan yang diucapkan. Di semua seri cerita Zenitendo termasuk di buku volume keempat ini kita diajarkan untuk berhati-hati dengan apa yang kita minta, doakan, harapkan. Karena terkadang kita dihadapkan pada situasi yang melenakan setelah keinginan kita terkabul dan lupa pada tujuan awal. Pada judul Moci Goreng Kumbang Gigi misal, Seiichi tokoh dalam cerita tersebut merasa malas untuk gosok gigi dan dia ingin giginya menjadi putih tanpa dia harus gosok gigi. Namun ketika harapannya terkabul, ia menjadi serakah dan ingin lebih lama menggunakan Kacang Gigi Kinclong dari toko Jajanan Ajaib Zenitendo, sampai akhirnya ia bertermu toko Tatarimedo dan memberinya Moci Goreng Kumbang Gigi. Apa yang terjadi? Ia menjadi sosok yang jahat dan penyesalan yang luar biasa dialami Seiichi.
Jadi, berhati-hati pada setiap doa dan keinginan yang kita ucapkan. Dan belajar bersyukur serta memiliki rasa cukup, hal-hal itulah yang bisa kita ambil dari cerita cerita dari seri Zenitendo baik di volume empat atau volume sebelumnya. Hingga ulasan ini ditulis, kalau tidak salah ada 7 atau 8 volume yang telah terbit. Buku ini cocok dibacakan pada anak-anak menjelang tidur. Karena sarat akan pelajaran-pelajaran kehidupan yang bisa mereka pelajari sejak dini secara sederhana.
Cari bukunya segera dan selamat membaca.
Saranghae, Nunna