Monday, January 10, 2022

Berhenti atau Terus Berjalan? Kupilih...

Hai Teman Nunna,
Tulisan di artikel kemarin rada toxic ya, iya memang, hidup saya setoxic itu sepanjang 2021 dan sangat melelahkan. Sebelum dan sesudah mempost tulisan itu, let say beberapa kali saya coba untuk mengakhiri hidup saya dengan banyak cara. Tapi, saya disadarkan bahwa matipun saya sepertinya bukan jawaban dan solusi dari semuanya. 

Pahit dan sakitnya jalan hidup yang saya lalui, mau tidak mau memang harus dijalani. Saya jalani. Mau bergantung pada orang lain juga tidak mungkin kan.

So...
Seperti tahun tahun yang lalu, saya harus mencari cara untuk bangkit. Saya juga harus berpikir bagaimana caranya menyelesaikan kekacauan yang saya dan orang lain lakukan dalam hidup saya. Ya... Saya memilih untuk melanjutkan hidup sepahit dan sekelam apapun itu. 

Mungkin, saya masih belum bisa terbang menuju impian saya, pun hanya berjalan saja mungkin tertatih. Tapi, saya tahu di depan sana ada ujung yang indah untuk saya. Entah sejauh apa nanti perjalanan saya, saya yakin ada rencana terbaik untuk saya. 

Dan akhirnya, saya menggunakan jimat terakhir saya untuk kembali bangkit. Mungkin akan jauh lebih berat tantangannya dari sebelumnya. Entahlah apa yang nantinya saya hadapi di depan sana, yang akan terjadi terjadilah. Tapi kali ini saya akan meggunakan kesempatan kesekian kali ini untuk benar benar berjuang memperbaiki semuanya. 

Aahh... belum melangkah saja sudah berasa sekali beratnya. Jalan yang mungkin lebih sunyi dari sebelumnya. Tanpa hingar bingar, tepuk tangan, atau pelukan penyemangat. 

Bismillahirrahmanirrahim... 

Love Nunna 

1 comment:

  1. Banyak banget cobaan yang bikin kita hampir menyerah bahkan sampai berada di titik jenuh. Hanya saja gak seharusnya kita putus asa dengan ingin bunuh diri. Bener hidup memang sesakit ini tapi harus kita yang jalani. Jadi, semangat untuk diri sendiri.

    ReplyDelete