Unmong, a Youngman Became a Homemaker || Kang Seonwoo || @penerbitbaca || Februari, 2024 || 320 halaman
Rate : 5/5 ⭐
"Apa itu pekerja rumah tangga? Seseorang yang menjaga kesehatan, membersihkan dan menceriakan lingkungannya, serta bekerja keras untuk meningkatkan kualitas hidup anggota satu atap."
Hai Teman Nunna
Anyeong...
Anyeong...
Novel yang kali ini mau Nunna bahas dan ceritakan isinya ke teman-teman adalah novel yang berjudul Unmong, a Youngman Became a Homemaker. Novel ini ditulis oleh Kang Seonwoo, penulis asal Korea Selatan. Ia mengawali karirnya sebagai penulis skenario animasi untuk anak-anak. Jujur, lagi-lagi Nunna tertarik dengan covernya yang cantik. Dan syukurnya, saat novelnya dibaca, isinya juga indah. So, ga ada salahnya kan judge book by its cover?
Selanjutnya untuk menyingkat mari kita sebut novel ini sebagai novel Unmong Homemaker yah. Novel ini bercerita tentang seorang pria muda bernama Gu Unmong yang merupakan anak bungsu dari sebuah keluarga yang memiliki dua kakak perempuan. Unmong merupakan anak laki-laki yang menjadi tumpuan harapan orang tuanya karena ia diterima dan melanjutkan pendidikannya di jurusan hukum. Pada awalnya ia tetap menjalani pendidikan itu karena ibunya berkeinginan ia menjadi pengacara. Namun, dalam perjalanan Unmong sadar bahwa menjadi pengacara bukanlah yang ia inginkan. Ia ingin menjadi pemain teater yang mulai ia geluti selama kuliah.
Hingga pada suatu hari sebuah kecelakaan terjadi saat ia baru saja mengalami musibah lainnya. Kecelakaan itu membawanya bertemu dengan kakak perempuan dan sahabat kakaknya, Jaeyoung dan Kangseo. Dua orang wanita karir itu akhirnya membawa Unmong ke rumah berpagar hijau. Unmong yang sedang tidak tahu harus mengerjakan apa dan kehilangan motivasi juga untuk menjalankan hidup.
Unmong merasa tidak ada pilihan lain akhirnya tinggal dengan Jaeyong dan Kangseo. Ia awalnya hanya "menumpang" agar ada pria di rumah itu, karena banyak kasus pencurian akhir-akhir ini di lingkungan rumah mereka. Namun Unmong tidak bisa hanya diam, ia akhirnya mengurus rumah itu. Mulai dari beberes, memasak, memperbaiki kerusakan di snna sini, menata, intinya Unmong memastikan dua wanita di rumah itu mendapatkan kenyamanan di rumah.
Dan dari rutinitas di rumah itulah Unmong menemukan "passion"nya yang lain, seorang homemaker alias pekerja rumah tangga. Sebuah profesi yang mungkin tidak identik untuk laki-laki muda seumuran Unmong. Dari terpaksa sampai bangga menyebut homemaker sebagai profesinya hingga membuat kartu nama dan menerbitkan buku.
Apakah yang Unmong hadapi mudah? Tentu tidak. Tantangan baginya bukan gengsi atau kemalasan dirinya tapi yang ia hadapi adalah stigma masyarakat dan tentu saja ekspektasi orang tua. Hal yang sama berlaku di banyak anak-anak lain di belahan dunia manapun di kehidupan nyata.
Antara gender, peran sosial, dan stigma masyarakat terkadang masih menjadi hal yang sensitif untuk dibahas, tidak hanya di indonesia tapi juga negara lain. Stigma bahwa pekerjaan domestik hanya untuk perempuan, pekerjaan teknikal dan lapangan hanya untuk pria, atau tolok ukur sukses itu jika bekerja di perusahaan besar sebagai karyawan tetap. Semua itu masih banyak terjadi di masyarakat dan dunia kerja.
Novel Unmong Homemaker ini berusaha mendobrak stigma itu. Tidak apa-apa kok kalau kamu bekerja di bidang yang tidak umum selama kamu memperoleh kebanggaan saat melakukannya. Jika selama ini ada kata-kata orang bijak, berdirilah di mana kamu dihargai. Maka mungkin saya bisa bilang (berdasarkan novel Unmong Homemaker) berdiri dan berkaryalah di manapun kamu merasa bangga saat mengerjakannya. Karena titik ketika kita merasa bangga itu berarti apa yang kita kerjakan memberi arti dan dampak positif. Mungkin untuk diri sendiri, atau orang lain.
Dari Unmong kita belajar juga tidak apa-apa mengakui kita lemah dan gagal di hadapan keluarga atau teman. Menunjukkan titik rapuh kita itu bukan sebuah kelemahan justru keberanian. Karena dengan demikian kita tahu bahwa harus ada perubahan lebih baik setelahnya.
Selain konflik Unmong, novel ini juga sarat akan cerita Jaeyoung dan Kangseo. Dua wanita karir yang berjuang dan dirumitkan dengan masalah hidup dan pekerjaan mereka. Kehadiran Unmong di rumah itu bagi mereka sebagai "penyelamat" karena pada akhirnya rumah itu benar-benar terasa seperti "rumah".
Selama membaca novel Unmong Homemaker ini sungguh heartwarming. Percakapan-percakapan antara Unmong dengan kakaknya, atau temannya, bahkan dengan ibunya seperti perlahan membuka dan melelehkan hati yang beku. Dituturkan dengan bahasa yang mudah dipahami sangat membantu meresapi kisah demi kisah di novel ini.
Kalau teman-teman mencari novel yang sarat permenungan tapi cukup mudah dipahami bahasa dan alur penulisannya, novel ini bisa jadi pilihan. Oh ya sssttt ada satu daerah di Indonesia yang jadi latar ceritanya. Coba deh baca novelnya dan temukan daerah apa itu.
Semoga terinspirasi untuk membaca.
Sampai bertemu di unggahan cerita selanjutnya.
Saranghae
Nunna
0 comments:
Post a Comment