Wesel Pos | @ratihkumala | @bukugpu | Cetakan Pertama, Juni 2018 | 112 halaman | baca di Ipusnas
Cuma orang sakti yang bisa bertahan hidup di Jakarta
- Ratih Kumala, Wesel Pos -
Siapa sangka selembar Wesel Pos bisa menjadi perantara sebuah kisah bermula dan berakhir. Sepotong cerita kehidupan di Jakarta yang sepertinya meneguhkan pernyataan "Jakarta tidak untuk semua orang".
Kisah dibuka dengan sepucuk Wesel Pos yang menjadi pegangan Elisa Fatunisa saat nekad menyusul kakaknya Ikbal Hanafi ke Jakarta. Kakak yang sudah dua tahun menghilang tanpa kabar meskipun kiriman uangnya selalu rutin datang tiap bulan melalui Wesel Pos. Hingga Wesel Pos pula lah yang membawanya bertemu dengan Fahri. Aneh? Iya karena di tengah zaman yang sudah maju, masih ada yang setia menggunakan Wesel Pos untuk mengirim uang.
🪐🪐🪐
Yang menarik dari novelet ini apa?
✨ POV Wesel Pos yang masih berasa "keangkuhan" masa lalu yang berusaha bertahan di perubahan zaman. Ada satu bagian bagaimana sang Wesel Pos masih menyombongkan kemampuannya mengirim uang secepat mengirim SMS.
✨ Kemampuan penulis menangkap realita dan menyuguhkannya secara lugas dan detail. Kegetiran orang-orang yang tinggal di Jakarta yang harus berjuang antara hidup dan mati, kebaikan dan kehinaan. Semua disajikan dengan blak-blakkan.
✨ Novelet Wesel Pos ini memberikan sebuah gambaran bahwa tidak pernah ada yang benar-benar hitam dan putih di dunia ini. Akan ada satu keadaan, setiap peristiwa, orang-orang, berada di area abu-abu. Apa yang terlihat baik belum tentu sebenarnya. Begitupun sebaliknya. Yang membuat saya tidak bisa benar-benar menghakimi satu tokoh karena apa yang ia lakukan.
Wesel Pos ini bisa dibaca dalam sekali duduk. Ide ceritanya tajam dan disajikan dengan tutur bahasa yang lugas, detail, dan mengalir. Cocok kalo kamu perlu bacaan yang bisa dibaca dalam sekali duduk. Ceritanya realistis, tragis, dan ada bumbu romansa sedikit membuat novelet ini menarik untuk dibaca untuk mengisi kekosongan waktu.
Selamat membaca juga yah...
0 comments:
Post a Comment